Wow Pertamina Untung Rp 8,3 Triliun dari Jualan BBM Subsidi!

0
311
Share on Facebook
Tweet on Twitter

Jakarta, www.geoenergi.co.id – Pengamat Ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati menyatakan, “Pertamina seharusnya tidak berdagang dengan rakyat dengan cara mengambil untung yang besar dari jualan BBM bersubsidi seperti premium dan solar.“

Menurut data yang bersumber dari Laporan Keuangan Pertamina Semester I 2016, keuntungan yang diraih Pertamina di semester I 2016 lalu ternyata berasal dari produk-produk bersubsidi. Laporan keuangan BUMN ini menyebutkan bahwa pelaksanaan Public Service Obligation (PSO) dan penugasan (kerosene, LPG 3 kg, solar, dan premiun non Jamali: Jawa, Madura, dan Bali) telah memberikan laba hinggga US$ 755 juta. Kontribusi BBM PSO dan penugasan mencapai US$ 637 juta atau sekitar Rp 8,3 Triliun (kurs Rp 13.100 per US$) dan dari LPG 3 kg sebesar US$ 117 juta atau sekitar Rp 1,5 Triliun.

Enny-Srihartati, Pengamat Ekonomi dari INDEF (foto: istimewa)
Enny-Srihartati, Pengamat Ekonomi dari INDEF (foto: istimewa)

Dalam penjelasan di Laporan Keuangannya pun, Pertamina menyatakan bahwa laba usaha BBM PSO 449,9% lebih tinggi dibandingkan periode sama 2015. Tingginya kenaikan laba ini disebabkan oleh rendahnya biaya produk sejalan dengan penurunan harga MOPS (Mid Oils Platts Singapore) dan ICP (harga minyak mentah Indonesia) yang merupakan komponen pembentuk biaya produk.

Realisasi ICP di semester I 2016 hanya US$ 36,16 per barel, jauh di bawah RKAP Pertamina sebesar US$ 50 per barel. Maka dengan modal harga minyak yang rendah dan menjual BBM dan LPG subsidi di harga tinggi, di semester I ini Pertamina mampu mengantongi EBITDA (earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization) sebesar US$ 4,1 miliar, dengan EBITDA margin 23,9% atau 128% dari RKAP yang dirancang perusahaan. Sementara laba bersihnya mencapai US$ 1,83 miliar, 113% lebih tinggi dari RKAP perseroan.

Dengan adanya laporan keuangan tersebut, Enny menyayangkan sampai saat ini Pertamina tidak ada inisiatif untuk mengungkap harga keekonomian atas BBM subsidi ini secara transparan. “Masyarakat hanya disuguhkan tentang keuntungan, laba dan kinerja Pertamina tanpa tahu transparansi harga keekonomian BBM subsidi tersebut. Pertamina harus transparan. Jangan rakyat yang menderita di atas keuntungan Pertamina,” tegasnya. (Pam)

LEAVE A REPLY