Kondisi Tata Buka Lahan Penyebab Banjir Garut

0
250
Share on Facebook
Tweet on Twitter

www.geoenergi.co.id – Menurut tim assesment Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang bertandang ke Garut Jawa Barat, untuk meneliti penyebab banjir bandang di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut pada 21 September lalu. Banjir terjadi tidak hanya dari kondisi alam, tetapi juga dari manusia yang menata lahan tidak sesuai dengan kondisi alamnya.

“Dari pengkajian antar lintas disiplin, tim mengamati penyebab banjir tidak hanya kondisi alam, tetapi juga pengaruh dari manusia atau kondisi tata buka lahan yang tidak sesuai dengan kondisi alamnya,” tutur Dwikorita Karnawati, Rektor UGM, saat menggelar konferensi pers di UGM, Senin (26/9).

Dwi juga tidak menampik faktor curah hujan pada tanggal tersebut cukup tinggi yakni 255 milimeter kubik per detik. Dan, kondisi alam di Garut juga lembah yang dikelilingi tujuh gunung api, sehingga secara hidrologi daerah itu menjadi tempat mengalirnya air dari gunung.

Garut menjadi pertemuan dua arus sungai dari Gunung Papandayan, salah satunya Sungai Cimanuk. Kondisi itu diperparah dengan adanya penyumbatan di arus sungai akibat kondisi tanah pada lereng lembah rapuh, sehingga gampang longsor dan longsoran terseret ke sungai.

Kondisi tata buka lahan tidak sesuai dengan kondisi alam karena lembah sungai seharusnya untuk lewat arus sudah menjadi kampung permukiman padat. “Sampai tim ke sana lewat samping antar rumah badannya harus miring karena saking sempitnya batas antar atap rumah,” katanya. (Pam)

LEAVE A REPLY