Volume Ekspor Sawit ke Eropa terus Meningkat

0
485
Share on Facebook
Tweet on Twitter

Jakarta, www.geoenergi.co.id– volume ekspor produk kepala sawit ke pasaran Eropa terus meningkat setiap tahunnya. Namun produk kelapa sawit juga mendapoat kecamana dari berbagai kalangan demikian dipaparkan oleh Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit, Bayu Krisnamurthi saat konferensi pers Sawit Indonesia di Eropa Update Situasi, Senin, (3/10/2016) di Hotel Borobudur Jakarta..

“Hingga Agustus 2016 ekspor produk sawit Indonesia 4.3 juta ton dan diproyeksikan hingga Desember mencapai 5,8-6 juta ton, dan alami kenaikan dari tahun lalu sebesar 5,3 juta ton,” katanya.

Dalam kesempatan itu juga Bayu mengungkapkan bahwa di tengah isu yang menyangkut sawit di Eropa, ternyata ekspor sawit Indonesia ke Eropa terus meningkat jumlahnya. Ini merupakan fenoma yang menarik.

Dengan kondisi tersebut bisa dikatakan bahwa produk sawit Indonesia yang masuk ke Eropa sungguh diminati. Tetapi ada masalah yang menghadapi isu tersebut. Terutama isu tentang lingkungan atas produk sawit Indonesia didominasi oleh isu negatif kerusakan hutan, lahan gambut, dan kebakaran hutan.

Hingga bulan Agustus 2016, ekspor produk kelapa sawit didominasi oleh Belanda sebesar 1,74 juta ton, diikuti Spanyol 859 ribu ton, Italia 657 ribu ton, Rusia 450 ribu ton, dan Ukraina 235 ribu ton.

“Ekspor ke Belanda memang yang terbesar. Banyak yang memperkirakan kalau Belanda ini hanya pintu masuk saja, di Pelabuhan Rotterdam. Sebelum kemudian diekspor lagi ke negara lainnya,” ceritanya.

Lebih lanjut Bayu mengungkapkan untuk saat ini sedang ada kontrak unutk Noember hingga April 2017 yang sedang berlangsung tetapi tantangan cukup berat. Karena kapasitas terpasang biodiesel Okt 2015 hanya 6-7 juta kilo liter sedangkan untuk okt 2016 sekitar 12 juta. Kapasitas terpasang naik begitu cepat, setahun naik 100 persen. Apalagi dengan kondisi crude palm oil yang berharga 45-50 dolar per barel dan sawit 700 dolar/ton. Selisih itu mempengaruhi untuk subsidi biodiesel sekitar Rp 5000 –Rp 5500/liter. Biaya untuk subsidi masih mencukupi. (Pam)

LEAVE A REPLY