Dampak Transportasi Massal Terhadap Properti Sungguh Menakjubkan

0
324
Share on Facebook
Tweet on Twitter

Jakarta, www.geoenergi.co.id – Salah satu prioritas kebijakan Presiden Jokowi di masa pemerintahannya saat ini adalah meningkatkan pembangunan dan percepatan ekonomi. Salah satunya adalah dengan menggalakkan pembangunan infrastruktur di banyak sektor, termasuk transportasi. Tak heran jika kita lihat sekarang ini banyak dibangun pelabuhan dan lapangan udara di Indonesia, atau jalan-jalan baru dan jalur kereta api untuk angkutan darat, hingga transportasi massal di 6 kota metropolitan dan 17 kota besar di Indonesia.

Jakarta, sebagai Ibu Kota negara, tentu mendapat perhatian khusus. Ada sembilan sistem transportasi massal yang dikembangkan di wilayah Jabodetabek. Dari light rail transit (LRT) yang dikembangkan Pemprov DKI Jakarta, LRT Kementerian Perhubungan, LRT Jababeka, mass rapid transit (MRT), kereta api bandara, kereta cepat, automatic people mover system (APMS), commuter line, hingga bus rapid transit (BRT).

Ir. Nirwono Joga, MLA, Pengamat Tata Kota, dalam Media Gathering Samara Suites di Synthesis Square Jakarta, dengan tema “Dampak Transportasi Massal terhadap Properti”, di Jakarta, Kamis 20 Oktober 2016, mengatakan kota megapolitan seperti Jakarta sudah selayaknya memperbaiki sistem transportasi massal.

“Tata kota dan sistem transportasi yang buruk menjadi faktor penekan yang membuat warga rentan stres,” katanya. “Karena itu memperbaiki tata kota dan transportasi merupakan kunci mencegah stres warga,” kata Nirwono mengutip pernyataan Rahmat Hidayat dari Pusat Kesehatan Mental Masyarakat, Fakultas Psikologi, UGM.

Menurut Nirwono, selain stres warganya (yang memunculkan berbagai masalah sosial), masalah yang tak kunjung selesai di Jakarta adalah kemacetan. Merujuk pada data dari Forum Informasi dan Kajian Statistik 2016, Jakarta setiap harinya kebanjiran 1.130 unit kendaraan baru yang terdiri atas 240 mobil dan 890 sepeda motor.

“Jika pemerintah tidak mengatasi melimpahnya kendaraan pribadi ini, tentu kemacetan total di Jakarta tinggal menunggu waktu saja,” kilah Nirwono. “Nah, transportasi massal adalah salah satu solusi untuk itu.”

Selain mengatasi berbagai masalah tersebut, Ir. Ellen S W Tangkudung Ketua Dewan Transportasi Jakarta yang juga menjadi pembicara dalam acara tersebut, menyampaikan dampak dari pengembangan transportasi massal adalah mendorong suatu kawasan menjadi lebih bergairah.

Synthesis Development Sambut Positif
Pada kesempatan yang sama, Julius Warouw Managing Director Synthesis Square, menyatakan dukungannya terhadap pengembangan sistem transportasi massal di Jabodetabek. “Transportasi massal yang baik akan meningkatkan mobilitas masyarakat karena lebih memudahkan semua urusan kita. Tenaga dan waktu juga akan lebih efisien,” ujarnya.

Julius Warouw, Managing Director Synthesis Square (foto: pam)
Julius Warouw, Managing Director Synthesis Square (foto: pam)

Karena itu, Julius melanjutkan, Synthesis Development mengembangkan sejumlah strategi dan peluang besar dengan membangun proyek Synthesis Square dan Samara Suites di lokasi yang strategis dengan transportasi massal. Integrasi transportasi publik dengan properti dipercaya mampu menjadi pendulum pengembangan wilayah. “Daya pikat infrastruktur untuk pengembangan properti diharapkan mengubah wajah Jabodetabek menjadi lebih manusiawi,” tandasnya.

Dengan tersedianya transportasi massal di dekat kawasan hunian menjadikan harga properti di kawasan tersebut akan terus naik. Dan ini tentunya akan menguntungkan bagi pembeli properti yang berencana untuk menyewakan atau menjual propertinya.

Synthesis Development adalah perusahaan pengembang di Indonesia yang memiliki beragam proyek di bidang properti, ritel, apartemen, perumahan, superblok, kantor, dan hotel. Synthesis Development akan terus menciptakan karya terbaik dalam pengembangan properti di Indonesia, dan terus berusaha untuk menciptakan ruang hidup yang nyaman dan menyenangkan. Proyek terbaru Synthesis Development diantaranya: Bassura City, Mall@Bassura, Synthesis Residence Kemang, dan Synthesis Square.

Synthesis Square adalah salah satu proyek terbaru darI Synthesis Development, merupakan mixed use area yang sedang proses pengembangan, berlokasi di Jl. Gatot Subroto, Jakarta. Synthesis Square dengan lahan seluas 1,6 Ha akan didedikasikan untuk pembangunan gedung perkantoran, apartemen, hotel dan pusat ritel.

Samara Suites adalah apartemen pertama di Indonesia yang mengusung konsep Business Apartment. Ini adalah perpaduan antara konsep apartemen konvensional dengan service apartment. Dengan konsep ini penghuni dapat menikmati sebuah hunian dengan fleksibilitas dan layanan bak hotel berbintang lima. Business Apartment diharapkan akan menjadi idola baru di dunia apartemen. Samara Suites terletak di kawasan bisnis baru, Synthesis Square, Jl. Jenderal Gatot Subroto bergabung dengan 2 tower, High End Office Tower dan Boutique Office. Selain itu, Samara Suites juga dekat dengan area perkantoran di Gatot Subroto dan Rasuna Said. Untuk mendukung keperluan sehari-hari dan keperluan berbisnis, Samara Suites memberikan berbagai fasilitas seperti co-working space, business center, meeting room, kolam renang, fitness center, barbeque area, coffeeshop, reflection garden, sauna, dan convenience store. (Pam)

LEAVE A REPLY