Mobil Karya Mahasiswa Indonesia Meluncur di Fiorano Circuit

0
338
Share on Facebook
Tweet on Twitter

www.geoenergi.co.id – Tim Bumi Siliwangi membuktikan kemampuannya dalam menciptakan mobil masa depan berenergi baterai elektrik, yang tak hanya mampu berlari cepat, tapi juga efisien dalam penggunaan bahan bakar. Hal ini terjadi saat mobil terbaru karya mereka yang diberi nama Turangga Cheta Ev4 mampu melaju di lintasan sirkuit milik Ferrari “Fiorano Circuit” pada Rabu, 7 Desember 2016 lalu.

Meluncur dengan kecepatan 60/70 km/jam, mobil buatan mahasiswa dari UPI Bandung yang berbobot 80 kilogram (kg) ini sanggup menempuh lintasan sirkuit Fiorano dalam sebuah event hasil kerjasama inovasi antara Ferrari dan Shell bertajuk “Most Efficient Lap”. Tim Bumi Siliwangi sebagai pemenang Shell Eco-marathon Drivers World Championship London pada Juli 2016 lalu, diundang ke sirkuit Fiorano, sebuah sirkuit terkemuka dunia milik Ferrari – untuk menguji efisiensi bahan bakar di test track yang legendaris ini. Untuk pertama kalinya, ajang “Most Efficient Lap” dilakukan di Fiorano Circuit, dimana Ferrari membuka track test drive nya untuk digunakan menguji kendaraan yang bukan buatan/produksi Fiat-Chrysler Group.

Ramdhani, pengemudi Tim Bumi Siliwangi Team 4 menjadi orang Indonesia pertama yang menguji coba track Fiorano Circuit dengan menggunakan mobil hasil karya timnya. Sebelumnya, dengan mengendarai Turangga Cheta Ev3, dia juga telah merasakan track jalan raya di kota Manila yang digunakan di ajang Shell Eco-marathon Asia 2016 dan menjajal track lintasan Queen Elizabeth Olympic Park, London saat berlaga di Shell Eco-marathon Drivers World Championship London, Juli 2016 lalu.

“Dapat mengendarai Turangga Cheta Ev4 langsung di sirkuit balap uji coba milik Ferrari yang permukaannya kasar sangat menantang kreativitas saya untuk bisa mencapai efisiensi yang maksimal. Ini berbeda dengan lintasan jalan raya Luneta Park, Filipina yang cenderung lurus dan nyaris tanpa tikungan. Demikian juga dengan lintasan Queen Elizabeth Olympic Park, London yang memiliki tanjakan terjal yang berbeda dengan lintasan Fiorano Circuit. Mengemudi di tiga lintasan yang berbeda akan menjadi pengalaman yang berharga bagi tim kami untuk dapat membuat mobil yang lebih inovatif dan efisien di masa mendatang,” ungkapnya.

Lebih jauh Ramdhani mengatakan, “Selama kurang dari seminggu bersama Scuderia Ferrari menjadi hal yang tak akan terlupakan bagi kami. Sebagai calon insinyur, pelajaran dan nasehat yang diberikan dari beberapa insinyur terbaik dunia bagaikan mimpi yang menjadi kenyataan. Kami adalah sebuah tim mahasiswa dari Indonesia dan Shell Eco-marathon telah memberikan kesempatan yang luar biasa untuk menampilkan mobil dan usaha kami di panggung internasional. Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Shell dan Ferrari yang membuat semuanya menjadi mungkin.”

Sementara itu, Norman Koch, General Manager Shell Eco-marathon mengatakan,”Tujuan utama dari Shell Eco-marathon adalah menginspirasi para insinyur dan pemimpin ilmiah untuk merancang mobilitas masa depan kita dengan cara yang memungkinkan, lebih banyak orang untuk bergerak dan tetap bergerak dengan menggunakan energi yang lebih sedikit. Dari pengalaman unik bersama Scuderia Ferrari ini, tentunya tim Bumi Siliwangi Team 4 dari Indonesia telah mendapatkan pengetahuan yang akan membantu mereka untuk meningkatkan kemampuannya dalam menghadapi Shell Eco-marathon Asia 2017. Namun yang lebih penting, mereka telah mendapatkan pengalaman dari tangan pertama mengenai semangat dan dedikasi untuk meraih hasil cemerlang dari Tim Scuderia Ferrari, yang tentunya akan memotivasi dan menginspirasi mereka dalam setiap usahanya di masa mendatang. Sekali lagi selamat kepada tim Bumi Siliwangi Team 4 untuk seluruh usahanya sepanjang tahun 2016 ini dan kami berharap dobrakan atas batas-batas inovasi lebih jauh di ajang 2017 mendatang.”

LEAVE A REPLY