100 % Desa di Babel Sudah Berlistrik

0
310
Share on Facebook
Tweet on Twitter
foto: istimewa

Babel, www.geoenergi.co.id – Seluruh Desa di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah memiliki akses listrik. Dengan dipasangnya jaringan listrik di Desa Pulau Sumedang berarti 100% desa di Provinsi Bangka Belitung memiliki akses jaringan listrik.

“Desa Pulau Sumedang merupakan Desa yang berhasil kami listriki pada akhir Tahun 2016 ini. Jadi pada tahun 2017 ini, 381 Desa di Bangka Belitung sudah ada akses jaringan listriknya. Provinsi Babel jadi Provinsi yang pertama di Sumatera yang rasio elektrifikasi desanya sudah capai 100%,” ungkap Rustamadji, General Manager PLN Wilayah Bangka Belitung.

Ia menambahkan 100 % Desa Berlistrik Babel dapat terwujud karena kerja sama antara PLN dengan pemerintah daerah,tokoh masyarakat, dan warga yang lahannya di lewati atau ditempati jaringan listrik PLN.

“Adalah komitmen pemerintah melalui PLN terus membangun infrastruktur listrik ke desa-desa hingga ke pulau-pulau . Salah satu contohnya dengan menambahkan kapasitas mesin pembangkit, penambahan Jaringan Tegangan Menengah (JTM), dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) seperti yang dilakukan di Babel,” jelasnya.

Pulau Sumedang merupakan sebuah desa yang terletak di dalam kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung. Di desa ini terdapat sekitar 150 kepala keluarga yang sebagian besar bermata pencarian sebagai nelayan.

Pulau Sumedang ditempuh sekitar 3-5 jam dengan menggunakan perahu nelayan dari pelabuhan di Kecamatan Membalong. Komunikasi dengan warga di Pulau Sumedang menggunakan pemancar radio amatir karena sinyal seluler tidak ada.

Pada tahap awal, pulau Sumedang akan diterangi dengan PLTD Kapasitas 150 kW. Secara total untuk memenuhi elektrifikasi seluruh desa di Bangka Belitung ini, PLN membangun 17.05 kms JTM, 48.74 kms JTR dan 0.6 MVA Gardu Distribusi di Bangka dengan biaya sekitar 1,7 Milyar di Tahun 2016.

Listriki Lima Pulau

Dalam mencapai 100% desa berlistrik tersebut, selama tahun 2016, PLN Babel membangun infrastruktur di empat pulau kecil di Bangka. Pulau-pulau tersebut terdiri atas Pulau Sumedang, Pulau Celagen, Pulau Pongok, Pulau Buku Limau dan Pulau Nangka.

“Kendala utama dalam melistriki pulau ini adalah transportasi infrastruktur kelistrikan. Petugas kami terkadang menggunakan rakit untuk mengangkut tiang dan kabel ke pulau-pulau tersebut. Selain itu, ombak yang tinggi di bulan Desember juga membuat tim kami ekstra hati-hati dalam menjalankan tugas” tutur Rustam.

Dengan adanya listrik di Desa tersebut diharapkan dapat meningkatkan perkenomian warga yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan. Listrik digunakan untuk anak-anak belajar pada malam hari dan membuat batu es untuk menyimpan hasil tangkapan.

Muklis, Kepala Desa Buku Limau menyampaikan terimakasih atas kerja keras PLN dalam melistriki Pulau Buku Limau. “ Adanya listrik disini akan menambah penghasilan warga, karena untuk mengolah ikan sebelumnya menggunakan generator. Dengan menggunakan listrik, biaya akan lebih dihemat” tukasnya.
Sementara itu, Syamsir, Kepala Desa Pulau Sumedang menyampaikan apresiasinya terhadap PLN. “Kini warga bisa mengolah ikan dengan menggunakan listrik dan anak-anak bisa belajar saat malam hari” ungkapnya.

Dalam pengangkutan infrastruktur kelistrikan ini petugas PLN dibantu warga masyarakat secara bergotong-royong. Hingga penyalaan listrik di pulau-pulau tersebut menjadi lebih cepat.

Tingkatkan Kapasitas & Rasio Elektrifikasi Dusun

Setelah memenuhi rasio 100% desa berlistrik, di Tahun 2017 ini PLN akan tingkatkan kapasitas pembangkit yang melistriki pulau-pulau kecil di Babel. Saat ini pulau-pulau tersebut menyala antara jam 18.00 hingga jam 6.00.
Progress penambahan kapasitas pembangkit dengan total daya 22 MW ini masih dalam proses pengadaan. Diharapkan pertengahan tahun 2017 ini, pembangkit ini akan segera beroperasi.

“Tahun 2017 ini kami akan menambah kapasitas pembangkit di 8 pulau kecil. Delapan pulau tersebut adalah Pulau Selat Nasik, Pulau Seliu, Pulau Pongok, Pulau Celagen, Pulau Nangka, Pulau Gersik, Pulau Sumedang. Dengan penambahan kapasitas tersebut diharapkan listrik bisa menyala 24 jam,” tambah Rustamadji.

Selain itu, PLN Babel juga mengidentifikasi tingkat dusun atau rukun warga yang belum terdapat akses listrik. “Kami menargetkan tahun 2017 ini seluruh dusun memiliki akses listrik. Identifikasi awal kami ada sekitar delapan dusun yang masih belum dapat akses listrik” pungkasnya.(pam)

LEAVE A REPLY