Menteri BUMN Belum Bisa Tetapkan Dirut Pertagas

0
960
Share on Facebook
Tweet on Twitter

Jakarta, www.geoenergi.co.id – Teka-teki lamanya penunjukan Dirut PT Pertamina Gas (Pertagas) mulai tersingkap. Lowongnya kursi bos Pertagas tersebut dinilai tidak terlepas dari pembentukan struktur baru di tubuh Pertamina oleh Menteri BUMN Rini Soemarno. Sayangnya, penambahan kursi Wakil Dirut dan Direktur tersebut justru tidak mampu mendongkrak kinerja perseroan. Sebaliknya, direksi jumbo malah melahirkan perseteruan antar kubu.

“Terkesan kental semakin menguatnya perang terselubung antar kubu Dirut Pertamina dan kubu Wadirut. Bahkan mungkin saja publik membacanya suasana ini memang dikehendaki oleh Menteri BUMN guna mengkerdilkan kewenangan Dirut Pertamina,” kata Direktur CERI Yusri Usman di Jakarta, Minggu (22/1).

Sebelumnya, penambahan direksi Pertamina sempat heboh lantaran salah seorang dewan komisaris yang mengusulkan penambahan itu sedang berada di luar negeri yang ikut mendampingi kunjungan kerja Dirut Pertamina. Tak lama setelah pengusulan tersebut, Hendra Jaya sebagai Dirut Pertagas langsung diberhentikan.

Yusri mengaku khawatir adu kuat direksi Pertamina sejauh ini telah berimplikasi pada kinerja perusahaan yang semakin terpuruk. Apalagi, sambung dia, penempatan salah satu direksi Pertamina bukan belatarbelakang sesuai bidangnya. Alhasil, impor BBM terpaksa terus mengalami kenaikan. “Contohnya Direktur Pengolahan dijabat oleh belatarbelakang pemasaran. Akibatnya sejak 2 Desember 2016 sampai sekarang sudah terjadi 5 kilang totally blak out (TBO) alias berhenti beroperasi total yang terdiri kilang RU II Dumai, RU IV Cilacap dan 3 kali untuk RU V Balikpapan. Ini tidak pernah terjadi dalam sejarah selama umur Pertamina berdiri,” jelasnya.

Diketahui, Hendra Jaya dicopot sebagai Dirut Pertagas sejak September 2016. “Dia (Hendra) sejak 31 Agustus sudah berakhir masa kontraknya. Kalau setahu saya, memang kontraknya sampai 31 Agustus dan tidak diperpanjang,” kata VP Corporate Communication Wianda Pusponegoro, Senin (5/9/2016).

Namun Wianda enggan menjelaskan alasan dibalik keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang tak memperpanjang jabatan Hendra. Biasanya seorang Dirut kalau sudah selesai maka langsung disiapkan. Bisa tiga sampai empat calon biasanya. Dan itu mungkin lagi proses,” kata Wianda. (Pam/foto;ist)

LEAVE A REPLY