Faisal Yusra: Bebaskan Pertamina dari Rongrongan Pihak Manapun

0
913
Share on Facebook
Tweet on Twitter
foto: pam

Jakarta, www.geoenergi.co.id – Mencermati konstelasi yang berkembang terkait dengan perubahan/pencopotan Direksi PT Pertamina (persero), Konfederasi Serikat Pekerja Migas Indonesia (KSPMI) melalui Presiden KSPMI, Faisal Yusra menyampaikan penyesalan dengan penggantian dua direksi Pertamina.

“Sungguh amat disesalkan Pertamina sebagai Perusahaan Besar dan Strategis mengalami pencopotan/pergantian 7 kali rezim Direksi hanya dalam kurun waktu 14 tahun,” kata Yusra kepada wartawan termasuk www.geoenergi.co.id, Jumat (3/2).

Situasi dimaksud menunjukkan bahwa pergantian rezim/pencopotan direksi dilakukan dengan “gegabah”, sambung Faisal. Kondisi itu menimbulkan kegaduhan yang tidak perlu dan berpotensi menimbulkan dugaan yang beragam.

Di tengah prestasi Pertamina yang luar biasa di tahun 2016 termasuk inovasi produk baru yang dibutuhkan masyarakat dan mendukung program/kebijakan Pemerintah, ide Satu Harga BBM di Papua dan keuntungan tertinggi sepanjang sejarah Perseroan. Maka pencopotan Direksi yang berprestasi adalah membuktikan pejabat yang berwenang mengakui kebenaran pernyataan ngawur Menteri BUMN masa lalu bahwa “Monyet pun memimpin Pertamina Pasti Untung”.

“KSPMI mengkhawatirkan pencopotan, pengisian atau kemungkinan pergantian Direksi berpotensi dijadikan ajang bancaan, konspirasi dan transaksional. Karena Pertamina dengan program pengembangannya yang progresif memiliki banyak proyek investasi dengan anggaran triliunan yang tentunya akan menarik bagi banyak pihak,” kata Yusra.

KSPMI lanjut Yusra meminta Menteri BUMN untuk lebih hati-hati bila melakukan perombakan rezim direksi Pertamina, termasuk mengabaikan aspirasi pihak manapun yang tak relevan sesuai UU BUMN Pasal 91, sehingga Pertamina bebas dari intrik politik, pemburu rente, calo jabatan dan pihak-pihak yang mengusung pemikiran unprofessional conduct lainnya.

“KSPMI meminta Ibu Rini Soemarno – Menteri BUMN untuk mendengarkan aspirasi Pekerja melalui organisasi Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB), yang merupakan anggota KSPMI, sebagai other opinion terkait dengan hal-hal yang berkembang di Pertamina termasuk informasi tentang kepemimpinan,” jelasnya.

Yusra pun mengharapkan Pertamina terlepas dari rongrongan pihak manapun. Pertamina dibiarkan berkembang menjadi Perusahaan Migas Berkelas Dunia. Sehingga mampu mengemban amanat pemegang kedaulatan migas Indonesia di masa mendatang. (Pam)

LEAVE A REPLY