Paket Lampu Tenaga Surya Hemat Energi untuk Warga Ambon

0
672
Share on Facebook
Tweet on Twitter
foto: Humas ESDM

Ambon, www.geoenergi.co.id – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dan beberapa Menteri Kabinet Kerja hari ini, Kamis (9/2) menghadiri peringatan puncak Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2017 di Lapangan Tantui, Ambon, Maluku.

Sebagai bagian dari rangkaian acara puncak HPN 2017, di hadapan Presiden Jokowi, Menteri Jonan, secara simbolik menyerahkan paket Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) kepada 2 warga yang berasal dari daerah yang belum berlistrik di Provinsi Maluku. Penyerahan simbolik ini adalah bagian dari upaya mewujudkan ekonomi yang merata melalui pemerataan akses listrik.

LTSHE merupakan terobosan program untuk menerangi desa-desa yang masih gelap gulita, yang jumlahnya mencapai lebih dari 2.500 desa di seluruh Indonesia. Paket LTSHE akan dibagikan kepada penerima manfaat yang berada di kawasan perbatasan, daerah tertinggal, daerah terisolir dan pulau terdepan atau jauh dari jangkauan PLN.

Paket program LTSHE antara lain mencakup panel surya kapasitas 20 watt peak, 4 lampu LED, baterai, biaya pemasangan, dan layanan purna jual selama tiga tahun. “LTSHE ini sangat cocok untuk rumah pedesaan yang secara geografis sangat terisolir dan distribusi penduduknya tersebar serta sulit dijangkau jaringan PLN,” ujar Menteri Jonan.

foto: Humas ESDM
foto: Humas ESDM

Prinsip kerja LTSHE adalah energi dari matahari ditangkap oleh panel surya, diubah menjadi energi listrik kemudian disimpan di dalam baterai. Energi listrik di dalam baterai ini yang kemudian digunakan untuk menyalakan lampu. LTSHE dapat beroperasi maksimum hingga 60 jam. Pembagian LTSHE ini merupakan program lanjutan dari Super Ekstra Hemat Energi (SEHEN) yang pertama kali diinisiasi tahun 2012.

“Tahun 2017, Pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp. 332,8 Miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Targetnya, sebanyak 95.729 paket LTSHE akan diserahkan kepada 6 provinsi tertimur Indonesia, yaitu Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat”, ungkap Jonan.

Sedangkan untuk tahun 2018 Kementerian ESDM juga telah mengusulkan dana sekitar Rp. 1 triliun untuk pelaksanaan pembagian LTSHE di 15 provinsi yang akan melistriki total 255.250 rumah tangga.

Untuk mencapai target penyerahan LTSHE hingga tahun 2018, Kementerian ESDM tengah mempersiapkan Peraturan Menteri ESDM tentang tata cara penyediaan LTSHE bagi masyarakat yang belum mendapatkan akses listrik.

“Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) akan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah untuk pelaksanaan pembagian LTSHE ini. Pemerataan akses listrik adalah hal mutlak demi energi yang berkeadilan di Indonesia,” tutur Jonan.

Alat peraga LTSHE juga diperkenalkan di dalam booth pameran Kementerian ESDM sebagai bagian dari rangkaian puncak perayaan Hari Pers Nasional tahun 2017. Menteri Jonan menyambut kunjungan Presiden Joko Widodo ke dalam booth Kementerian ESDM yang mengapresiasi aksi nyata sektor energi.

Dengan program yang mulai diluncurkan secara simbolis untuk desa di Kabupaten Seram Bagian Barat dan Timur ini, maka anak-anak desa kini bisa belajar dengan penerangan lampu listrik. Sesuatu yang telah sekian lama mereka cita-citakan. Selama ini mereka belajar dengan penerangan ala kadarnya, karena listrik belum mengalir ke desa itu. Kini masalah penerangan sudah teratasi sejak Kementerian ESDM menjadikan Desa tersebut penerima bantuan LTSHE secara cuma-cuma. (pam)

LEAVE A REPLY