FSPPB Murka, Segel Ruang Komisaris Pertamina

0
1106
Share on Facebook
Tweet on Twitter
foto: pam

Jakarta, www.geoenergi.co.id – Ketua Dewan Penasehat Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) Ugan Gandar memimpin beberapa pekerja untuk menyegel ruang kerja Komisaris PT Pertamina (Persero). Aksi penyegelan ini dilakukan saat acara “Apel Siaga dan Doa Bersama” yang berlangsung di pelataran kantor pusat Pertamina, Rabu (1/3).

Alasan penyegelan tersebut karena Komisaris adalah salah satu yang harus bertanggung jawab atas dicopotnya dua pimpinan Pertamina. “Yang mengusulkan posisi Wadirut adalah komisaris dan semua ditandatangani komisaris, kemudian disetujui oleh Menteri BUMN. Alasannya untuk meningkatkan kinerja profesinalisme dan tetek bengek lainnya. Alasan yang saya kira klasik pembodohan, karena 4 bulan berikutnya ternyata memang terjadi benturan luar biasa antara Dirut dan Wadirut. Ini sebuah skeneario yang luar biasa,” tegas Ugan dengan nada tinggi.

foto: pam
foto: pam

Lebih lanjut Ugan mengungkapkan bahwa Deputi BUMN Edwin Abdullah Hidayat adalah orang yang paling bertanggung jawab yang memonitor semua kerja Pertamina. “Dia sangat paham. Sebelum Komut ada di sini Edwin sudah di sini. Edwin yang bertanggung jawab terhadap kinerja ini,” ungkapnya.

Ketika ditanya kenapa hanya tiga pintu yang disegel, menurut Ugan ketiga pintu itulah yang penting. “Dua pintu lain itu pengikut saja, tapi 3 pintu ini yang penting, yakni satu Komut, kedua wakil Komut yang juga Wamen ESDM, dan ketiga adalah Deputi BUMN yang punya kebijakan BUMN. Mereka harus ketemu dengan kami. Terserah kalau mau lebih cepat ketemu dengan kami menyampaikan alasan pencopotan dan bisa dipertanggung jawabkan. Kalau perlu kita bongkar konsultannya siapa ada apa ini,” katanya.

foto: Pam
foto: Pam

Aksi penyegelan ruangan kerja komisaris merupakan bukti keseriusan dari FSPPB untuk melindungi Pertamina dari rongrongan pihak luar. “Para Komisaris jika masih ingin masuk silakan saja tidak apa apa nanti kita kunci dari luar kita segel. Sudah ada gembok. Lebih bagus mereka ketemu kami dulu kemudian clearkan dengan kami, mengapa menghancurkan kami. Karena waktu itu posisi Direktur Pengolahan sedang hebat-hebatnya dan mendapat penghargaan dari seorang Presiden. Jokowi baru saja berikan penghargaan pada Dirut dan Wadirut. Tapi hanya beberapa hitungan waktu dicopot ada apa ini. Saya sedang pikirkan apa yang akan kita lakukan,” pungkasnya. (pam)

LEAVE A REPLY