HSE di Migas Jangan Jadi Slogan

0
163
Share on Facebook
Tweet on Twitter
foto: ist

Jakarta, www.geoenergi.co.id – Mirza Mahendra, Kepala Sub Direktorat Keteknikan dan Keselamatan Lingkungan, Ditjen Migas, Kementerian ESDM menegaskan pentingnya aspek Heath, Safety, dan Environment (HSE) baik di hulu maupun hilir migas. Ia mengatakan hal tersebut menanggapi adanya upaya efisiensi yang dilakukan perusahaan migas menyusul merosotnya harga minyak dunia dalam beberapa tahun terakhir. “Selama ini HSE sering hanya menjadi slogan saja, tetapi faktanya banyak pemotongan di anggaran HSE. Ini yang kita khawatirkan akan berdampak negatif nantinya,” ujar Mirza kepada wartawan di Jakarta.

Menurut Mirza, penegakan prinsip HSE hendaknya menjadi budaya yang seyogianya dimulai dari adanya tekad kuat dari pimpinan perusahaan. Tanpa adanya keinginan kuat dari level atas perusahaan, Mirza meyakini, penegakan prinsip HSE akan sulit diterapkan. “Sekarang sekuat mana tekad para pimpinan perusahaan, apakah lebih mengutamakan profit atau keselamatan pekerjanya,” tukas pria pemegang gelar doktor ini.

Mirza menjelaskan, budaya keselamatan dalam perusahaan dibagi atas 4 level, yakni reactive, dependent, independent, dan interdependent. Skor paling tinggi adalah interdependent ketika semua orang sudah berbicara safety bagi dirinya maupun orang lain serta menjalankannya secara konsisten. “Dari berbagai hasil audit di berbagai perusahaan, level Indonesia saat ini masih di kisaran level 2 dan sebagian level 3,” paparnya.

Untuk itu, Mirza berharap, kendati industri migas belakangan ini mengalami kelesuan, perusahaan migas tetap menjaga performa aspek HSE. “Keselamatan migas bukan hanya slogan tetapi perlu ditekankan pada setiap pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha migas,” demikian Mirza menutup pembicaraan. (Pw)

LEAVE A REPLY