Investasi Baru dan Mobil Listrik

0
172
Share on Facebook
Tweet on Twitter
foto: ist

Cikarang, www.geoenergi.co.id – Terkait dengan program pembangkit listrik, Menperin Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Presiden RI Joko Widodo menaruh perhatian besar terhadap pengembangan teknologi mobil listrik. “Ketersediaan listrik jadi syarat utama karena kebutuhan listriknya yang besar. Sehingga di sini kelihatan betapa penting dan strategisnya program 35.000 MW untuk mendukung perkembangan ekonomi Indonesia,” papar Menperin di Pabrik Transformator Tenaga PT XD Sakti Indonesia di Cikarang, Jawa Barat.

General Manager XD Group China Zhang Ya Lin menyampaikan komitmennya untuk memasok energi dan peralatan transmisi yang handal. Ia menyampaikan bahwa perusahaannya ingin berkontribusi dan berbagi pengalaman dalam pembaruan konstruksi jaringan listrik di Indonesia.

Hal senada juga disampaikan Minister Counselor Economic and Commercial Kedubes Republik Rakyat Tiongkok di Indonesia Wang Li Ping. Menurutnya, investasi Tiongkok ini membuka bidang baru dengan menggabungkan teknologi Tiongkok dan pasar kelistrikan yang besar di indonesia.

Menurut data BKPM, investasi perusahaan-perusahaan Tiongkok di Indonesia pada 2016 mencapai sekitar USD 2,6 Miliar, dan peringkatnya meningkat pesat menjadi peringkat 3 dari dari peringkat 10 di 2015. Sementara, berdasarkan United Nation Conference on Trade and Development (UNCTAD), Indonesia berada di peringkat ke-9 untuk negara tujuan investasi.

Kemenperin mencatat, perusahaan dalam negeri telah sanggup memproduksi barang modal untuk memasok pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan seperti pembangkit. Di antaranya, produsen turbin berkapasitas hingga 27 MW sebanyak 3 perusahaan, generator hingga 10 MW (2 perusahaan), boiler sampai 660 MW (10 perusahaan), transformator (5 perusahaan), kompresor (2 perusahaan), pressure vessels (2 perusahaan), dan panel (3 perusahaan). Selanjutnya, KWH meter (5 perusahaan), pompa industri (4 perusahaan), elektromotor (2 perusahaan), konstruksi dan rekayasa atau engineering, procurement and construction (12 perusahaan) dan industri baja (12 perusahaan). (pam)

LEAVE A REPLY