Menteri ESDM Kunjungi PLTP Sarulla

0
121
Share on Facebook
Tweet on Twitter

Tapanuli Utara, www.geoenergi.co.id – Menteri ESDM Ignasius Jonan berkunjung ke PLTP Sarulla, di Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Jumat (31/03). Keberadaan PLTP Sarulla sebagai salah satu PLTP terbesar di dunia telah mendorong adanya eksplorasi panas bumi menyesuaikan potensi energi di wilayah Sumatera Utara, demikian ungkap Jonan.

“Saya terima kasih sekali, ini mendorong adanya eksplorasi panas bumi. Tapi kalau bisa 1.000 MW, kita dorong. Apa yang bisa Pemerintah lakukan, kita akan dorong,” katanya.

Lanjut Jonan, PLTP Sarulla menjadi proyek pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) yang paling efisien di Indonesia dengan pemilihan teknologi yang tepat.

“Ini PLTP yang menggunakan sistem combine cycle. Jadi menggunakan binary technology, sehingga sisa buangan uapnya itu diolah lagi untuk menjadi tambahan kapasitas listrik. Kalau di teknologi lama, itu tidak ada,” papar Jonan.

PLTP Sarulla dikembangkan di dua lokasi, yaitu di proyek Silangkitang (SIL) dengan kapasitas pengembangan sebesar 1×110 MW (Unit 1) dan proyek Namora – I – Langit (NIL) dengan kapasitas pengembangan sebesar 2×110 MW (Unit 2 dan 3).

PLTP Sarulla Unit 1 telah beroperasi (Commercial Operation Date/COD) pada tanggal 18 Maret 2017 lalu. Unit ke-2 PLTP Sarulla dijadwalkan COD pada 23 November 2017. Sementara untuk Unit ke-3, ditargetkan COD pada 23 Mei 2018.

“Bila semuanya berjalan sesuai rencana, kapasitas pengembangan PLTP Sarulla (Unit 1, 2 dan 3) sebesar 3×110 MW,” tegasnya.

Proyek PLTP yang dikembangkan melalui skema Kontrak Operasi Bersama (KOB) antara PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dengan Sarulla Operation Limited (SOL) sesuai amandemen kedua KOB dan Energy Sales Contract (ESC) yang ditandatangani pada 14 April 2013.

SOL merupakan konsorsium yang terdiri dari PT Medco Power Indonesia, Itochu Corporation (Jepang), Kyushu Electric Power Co., (Jepang) Inc, dan Ormat International, Inc (USA). Proyek dengan investasi sekitar USD 1,6 miliar ini jadi bukti ketertarikan swasta berinvestasi di sub sektor EBT.

Kehadiran PLTP Sarulla juga sangat dibutuhkan untuk mengurangi defisit listrik di Provinsi Sumatera Utara. “Kita harapkan dengan beroperasinya PLTP Sarulla dapat membantu daerah ini yang masih mengalami defisit listrik,” tutup Jonan. (Pw/foto: humas ESDM)

LEAVE A REPLY