Tingkatkan Produksi Migas Nasional Pertamina Kembangkan Formula untuk EOR

0
77
Share on Facebook
Tweet on Twitter
foto: istimewa

Cirebon, www.geoenergi.co.id – PT Pertamina (Persero) telah berhasil mengembangkan teknologi aplikasi Enhanced Oil Recovery (EOR) yang dikelola oleh Pertamina Upstream Technology Center (UTC).

Beberapa teknologi EOR yang telah dikembangkan saat ini di Pertamina antara lain; Pengujian Viskositas Lapangan Bantayan, Formulasi Surfaktan SLS untuk Lapangan Rantau, Pre Feasibility Study CO2 EOR Lapangan Sukowati dan Lapangan Tambun, Pre Feasibility Study Steamflood Lapangan Batang, Implementasi software EOR predictive modeling dan pengadaan Lab EOR Tahap 2.

Sebagaimana dijelaskan Senior Vice President Development Technology Pertamina, Amran Anwar, UTC juga aktif bekerja sama dengan beragam lembaga penelitian dan perguruan tinggi nasional untuk terus mengembangkan teknologi eksplorasi dan produksi Migas dan Panas Bumi. “Kerjasama dengan perguruan tinggi dan lembaga riset terus dilakukan untuk menghasilkan teknologi produksi yang efisien dan tepat guna, serta sesuai dengan kondisi geologi, topografi dan sosial di Indonesia,”katanya.

Tidak hanya teknologi eksplorasi, UTC juga melakukan pengembangan dan pemanfaatan teknologi Hulu Migas lainnya di Pertamina antara lain; Aplikasi Passive Seismik (telah diterapkan di Lapangan Pertamina EP-Asset 2 & 5) yang berguna untuk membantu mengidentifikasi Pool Hydrocarbon, Aplikasi Pintar (telah dilakukan di Lapangan Pertamina Hulu Energi – Echo Field) menggunakan remote control system via satelit untuk mengontrol parameter System Lift pada Offshore Platform serta aplikasi lain yang sangat bermanfaat bagi peningkatan kinerja hulu migas.

Beberapa penelitian dalam teknologi eksplorasi dan produksi Migas, menurut Amran Anwar antara lain; pembuatan piranti lunak pemodelan cekungan, pengembangan perangkat lunak 4 D Microgravity, Riset terapan studi kelayakan pemanfaatan bahan kimia untuk EOR dari limbah Kelapa Sawit. “Semua penelitian ini akan berkontribusi pada langkah Pertamina untuk mendukung peningkatan produksi Migas Nasional,” lanjut Amran.

Sebagaimana diketahui, dalam melakukan riset, ada beberapa temuan baru yang perlu diproses hak patennya untuk melindungi setiap karya inovasi/kreasi intelektual. Seperti halnya pada pengembangan metode penemuan Hydrocarbon : Thermal Anomaly Based on Conductivity (PERTABOCsy) yang saat ini sedang dalam proses pendaftaran hak paten. (pam)

LEAVE A REPLY