Universitas Pertamina Gelar Ujian Masuk Mahasiswa Tahun 2017/2018

0
2588
Share on Facebook
Tweet on Twitter

Jakarta, www.geoenergi.co.id – Setelah menuai kesuksesan menyelenggarakan penerimaan mahasiswa baru sebanyak 1.235 pada tahun 2016 lalu, tahun ini Universitas Pertamina kembali membuka proses seleksi ujian masuk bagi mahasiswa di seluruh Indonesia untuk angkatan kedua.

Pada hari Sabtu, 15 April 2017, Universitas Pertamina secara resmi menggelar ujian masuk periode pertama secara serentak di sembilan kota besar di Indonesia diantaranya Jakarta, Medan, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Balikpapan, dan Makassar. Seleksi periode pertama diikuti oleh 2125 peserta dengan jumlah pendaftar terbanyak berasal dari Jakarta sejumlah 1030 orang.

“Salah satu hal menarik di ujian masuk kali ini adalah adanya peserta termuda yang berkesempatan mengikuti proses ujian ini. Apta Aryasatya W, peserta kelompok ujian saintek yang lahir pada 5 Desember 2002. Selain Peserta termuda, ada pula peserta ujian yang berasal dari daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar], masing-masing berasal dari Kabupaten Seimeuleu, Kepulauan Sulam Maluku, dan Kabupaten Merauke,” jelas Suprihanto Dekan Fakultas Teknologi Industri dan Fakuktas Perencanaan Infrastruktur Universitas Pertamina saat dijumpai di Universitas Pertamina, Jakarta, Sabtu (15/4).

20170415_091839

Para peserta terbagi dalam tiga kelompok ujian yaitu saintek, soshukum, dan IPC, imbuh Supri. Peserta yang yang memilih kelompok ujian IPA akan mengerjakan Tes Potensi Akademik (TPA), Matematika dan Fisika, serta Bahasa Inggris. Sedangkan kelompok ujian IPS akan mengerjakan TPA, Matematika Dasar, dan Bahasa Inggris.

“Adapun kelompok ujian IPC diperuntukkan bagi peserta yang memilih program studi lintas jurusan, peserta kegiatan kelompok IPC akan mengerjakan TPA, Matematika dan Fisika, Matematika Dasar, dan Bahasa Inggris, selama 3-4 jam,” kata Supri.

Peserta yang akan dinyatakan lulus dalam seleksi ujian masuk ini kemudian akan bergabung dan menjadi bagian dari 15 program studi yang ada di Universitas Pertamina. Melalui hal tersebut, Universitas Pertamina berharap dapat menyeleksi calon mahasiswa yang kompeten untuk menjaga konsistensi dan komitmen Universitas Pertamina dalam mempersiapkan lulusanalulusan yang dapat memenuhi tuntutan dunia industri masa kini.

Pada tahun ini, Universitas Pertamina juga memberikan kesempatan bagi para peserta berprestasi yang tidak mampu secara finansial untuk mendaftarkan diri di program beasiswa ekonomi yang telah disediakan.

“Sebanyak 648 orang dari 2125 peserta atau 30,49% peserta mendaftar di program beasiswa ini. Pada tahun 2016 lalu, Universitas Pertamina telah memberikan beasiswa ekonomi yang terdiri dari berbagai tipe kepada 501 dari 1243 mahasiswa,” terangnya.

Pada tahun 2017, jumlah penerima beasiswa akan ditingkatkan mengingat Universitas Pertamina memiliki komitemen dan tanggung jawab dalam menyelenggarakan dan meningkatkan mutu pendidikan yang lebih baik.

Sebagai universitas yang memiliki visi menjadi universitas kelas dunia paling lambat tahun 2035, Universitas Pertamina terus mengembangkan mutu dan kualitas dari pengajaran, penelitian, hingga pengabdian kepada masyarakat dengan melayani semua lapisan masyarakat Indonesia melalui penyelenggaraan pendidikan tinggi bermutu yang terjangkau hingga berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan karakter bangsa. Hal ini dibuktikan dengan berbagai kegiatan yang telah dilakukan oleh Universitas Pertamina.

Selain mengembangkan kemampuan dan membina mahasiswa sebagai insan akademik, Universitas Pertamina juga berkomitmen untuk menjadikan mahasiswa sebagai seorang profesional yang berkompetensi dan berkarakter dengan berbagai kegiatan yang diadakan oleh sejumlah direktorat dan program studi seperti sharing session dan kuliah umum. Kegiatan yang diadakan rutin ini mengundang sejumlah praktisi dan pakar di kebidangan tertentu dengan harapan mahasiswa dapat mengetahui penerapan teori-teori yang telah dipelajari dan menambah pengalaman.

“Penguasaan soft skills yang baik menjadi cermin bagi mahasiswa ketika menyelesaikan masalah yang dihadapi, baik saat ini atau di dunia kerja kelak,” pungkas Supri. (Pam).

LEAVE A REPLY