Indika Energy Raup Laba US$ 22 Juta di Kuartal I 2017

0
198
Share on Facebook
Tweet on Twitter

Jakarta, www.geoenergi.co.id – Perusahaan energi terintegrasi PT Indika Energy Tbk. (Perseroan) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Paparan Publik hari Kamis (27/4) di Balai Kartini, Jakarta. Meski membukukan Rugi Bersih di laporan keuangan tahun 2016, dengan mengeluarkan dampak yang bersifat one-off, kinerja Perseroan sepanjang tahun 2016 sudah lebih baik dari tahun 2015. Berkat upaya peningkatan produktivitas dan efisiensi operasional yang intensif, tren peningkatan kinerja Perseroan menjadi semakin nyata dengan capaian Laba Bersih pada kinerja kuartal I tahun 2017.

RUPST memutuskan menerima laporan tahunan 2016, mengesahkan laporan keuangan tahun 2016, memberikan pembebasan sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Direksi dan Komisaris atas segala tindakan pengurusan dan pengawasan yang dilaksanakan dalam tahun 2016, serta menyetujui susunan Dewan Komisaris dan Direksi yang tidak mengalami perubahan.

Upaya Peningkatan Kinerja Sejak 2015

Dalam Paparan Publiknya, Perseroan menjelaskan bahwa di tengah fluktuasi industri batubara dan migas yang sangat dinamis sepanjang tahun 2016, Pendapatan Perseroan menurun 29,4% menjadi US$ 775,2 juta. Namun berkat upaya penurunan biaya di semua lini, Perseroran berhasil mencatat Laba Kotor Perseroan di kisaran US$ 89 juta, dengan marjin Laba Kotor yang meningkat dari 8% menjadi 11,4%. Beberapa one-off berupa pajak yang tidak terpulihkan, penurunan nilai aset dan manfaat karyawan tertentu dilakukan sehingga Perseroan mencatat Rugi yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar US$ 67,6 juta. Namun jika hal tersebut di-normalisasi dengan mengeluarkan berbagai one-off tersebut, Rugi yang Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk tahun 2016 tercatat menurun jauh menjadi US$ 29 juta dibandingkan US$ 55,8 juta di tahun 2015.

RUPS Indika Energy 2017 - 4

Sejak tahun 2015, Perseroan mengurangi biaya secara signifikan, menstabilkan kegiatan operasional, meningkatkan efisiensi, menjaga cadangan kas dan menunda belanja modal. Upaya ini tidak hanya menguatkan fundamental Perseroan, tetapi juga ketahanan dan daya saing Grup Indika Energy secara keseluruhan.

“Saat ini Indika Energy telah berhasil menstabilkan operasi. Kinerja Grup membaik sebagaimana tercermin dari meningkatnya Laba Kotor di tahun 2016. Beberapa lini usaha baru Perseroan juga terus tumbuh. Ini merupakan tanda-tanda bahwa kinerja kami mulai bangkit,” tutur Arsjad Rasjid, Direktur Utama Indika Energy.

Capaian Kuartal I 2017, Titik Balik Kinerja Perusahan ke Zona Positif

Sepanjang kuartal I tahun 2017 (Q1 2017), Perseroan berhasil membukukan Pendapatan Q1 2017 US$ 222,5 juta, atau meningkat lebih dari 14% dibandingkan US$ 195,1 juta di periode yang sama tahun sebelumnya. Faktor utama meningkatnya pendapatan diantaranya berasal dari pendapatan Petrosea yang meningkat 39% berkat bertambahnya volume pengupasan lapisan tanah (overburden removal) dari proyek baru dan penambahan volume dari proyek yang sudah berjalan. Selain itu, nilai bisnis perdagangan batubara yang meningkat akibat naiknya harga jual juga memberikan kontribusi lumayan.

Laba Kotor Q1 2017 meningkat 35% menjadi US$ 28,3 juta dibanding US$ 20,9 juta di Q1 2016. Laba Usaha meningkat menjadi US$ 8,5 juta dibanding Rugi Usaha sebesar US$ 6,4 juta di Q1 2016.

Salah satu faktor penting yang menyebabkan peningkatan laba Perseroan adalah turunnya Beban Umum dan Administrasi Q1 2017 sebesar hampir 28% menjadi US$ 19,7 juta dari US$ 27,3 juta di Q1 2016. “Pengurangan biaya dan efisiensi organisasi yang signifikan telah kami lakukan sejak dua tahun lalu. Perolehan Laba Kotor dan Laba Usaha menjadi indikator nyata dari upaya turnaround bisnis kami,” papar Arsjad.

Sementara itu, Bagian Laba Bersih Entitas Asosiasi dan Pengendalian Bersama Entitas meningkat drastis sebesar 113% menjadi US$ 35,6 juta berkat kontribusi produsen batubara Kideco Jaya Agung yang mencatat perbaikan harga jual rata-rata. Hasilnya, Perseoran membukukan Laba yang Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar US$ 22,1 juta dibanding Rugi US$ 4,9 juta di Q1 2016.

“Ke depannya, kami akan terus menjaga momentum positif ini dengan meneruskan peningkatan produktivitas, pengendalian biaya, stabilisasi operasi, sekaligus menjajaki peluang bisnis dengan cermat,” tambah Arsjad. (pam)

LEAVE A REPLY