PLTS Masuk Disambut Gembira Warga Teluk Sekatak

0
62
Share on Facebook
Tweet on Twitter

Bulungan, geoenergi.comid –
Mengapung di antara hutan bakau perairan Teluk Sekatak, Kalimantan Utara, rumah warga Dusun Siandau yang berjumlah 41 rumah itu tampak berjejer di sepanjang jembatan kayu di pinggir hutan bakau, tidak ada daratan tanah, hanya anjungan kayu menjorok ke laut menjadi satu-satunya akses masuk sekaligus tempat speedboat bersandar. Diperlukan tak kurang dari 25 menit menggunakan speedboat menuju Dusun tersebut dari pelabuhan Tengkayu I di Kota Tarakan.

Dusun Siandau adalah sebuah dusun yang termasuk dalam wilayah administrasi Desa (perairan) Liago, Kabupaten Bulungan dan sudah berdiri sejak 119 tahun lalu. Setelah lama bergantung dari genset untuk penerangan dusun di malam hari, warga Siandau akhirnya bisa menikmati akses listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat sejak November 2016 lalu. Dengan kondisi geografis mengapung di atas perairan, sulit bagi PLN untuk memasang jaringan on grid di dusun tersebut.

Usulan Pemerintah Daerah untuk membangun PLTS pun segera disambut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang memang tengah menyasar pengembangan energi baru terbarukan bagi pemerataan infrastruktur ketenagalistrikan di wilayah terluar Indonesia. Pembangunan PLTS yang berlangsung 7 bulan tersebut menghasilkan PLTS berdaya 15 kilowatt peak (kWp) dan dapat menerangi rumah warga serta fasilitas umum berupa sekolah, rumah ibadah, juga balai pertemuan warga.

Zainuddin, Ketua RT di dusun Siandau mengaku sangat senang dan bersyukur dengan keberadaan PLTS yang telah memangkas pengeluaran sehari-hari warga Siandau. Jika sebelumnya dia dan warga harus menghabiskan sekitar Rp 30.000 sehari atau Rp 900.000 per bulan untuk membeli bahan bakar genset, sejak adanya PLTS biaya yang dikeluarkan hanya Rp 30.000 saja per bulan, sehingga biaya yang bisa dihemat bisa mencapai sekitar Rp 870.000 per bulannya. “Kemarinnya kita gunakan genset, semalamnya minimal 3 liter, minimal Rp 30.000 satu malam. Sekarang kita pergunakan Rp 30.000 satu bulan, disitulah jadi kebanggaan kami selaku warga,” jelas Zainuddin.

Zainuddin dan seluruh warga yang berprofesi sebagai nelayan mengaku sangat terbantu dengan adanya penerangan PLTS ini. Warga dusun kini dapat menyiapkan jaring untuk melaut meski langit gelap, bahkan ibu-ibu mengaku sangat senang karena Ramadhan besok mereka dapat menyiapkan sahur dengan suasana terang, dan sahurpun akan jauh lebih meriah.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Rida Mulyana, Sabtu (6/5), datang langsung ke Dusun Siandau guna meresmikan PLTS Terpadu Siandau dan beberapa infrastuktur lainnya di kawasan Kalimantan Utara. Dalam sambutan maupun saat berbincang dengan warga, Rida Mulyana selalu berpesan agar infrastruktur ini dapat dijaga dengan baik. “(PLTS) ini punya bapak ibu. Minta tolong dijaga dengan baik agar manfaatnya bisa lebih dirasakan bapak dan ibu,” pesan Rida Mulyana.(Humas ESDM/Pam)

LEAVE A REPLY