Pertamina dan EMP Bentu Limited Tanda Tangani Jual Beli Gas

0
116
Share on Facebook
Tweet on Twitter
foto: ist

Jakarta, www.geoenergi.co.id – Sejalan dengan langkah pemerintah untuk mengakselerasi pengembangan jaringan gas (Jargas) untuk rumah tangga, PT Pertamina (Persero) bersama EMP Bentu Limited, anak usaha PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) hari ini menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan volume 0,2 mmscfd untuk alokasi Jargas di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
 
Vice President Corporate Communications Adiatma Sardjito menjelaskan alokasi gas ini akan digunakan untuk melayani kebutuhan 3.713 sambungan rumah tangga Jargas di Kota Pekanbaru. Infrastruktur Jargas di Pekanbaru dibangun Pertamina dengan menggunakan APBN 2015, dan mulai gas in (mengalirkan gas) mulai 21 Oktober 2016. 
 
“Saat ini warga kota khususnya Ibu Rumah Tangga di Pekanbaru telah memanfaatkan bahan bakar dari gas pipa untuk kebutuhan memasak. Ini merupakan pelaksanaan dari penugasan pemerintah kepada Pertamina untuk mensukseskan program Jargas atau City Gas,” katanya.
 
Pertamina, lanjut Adiatma,  tengah mempersiapkan proses konstruksi untuk pembangunan Jargas tambahan untuk 3.270 sambungan rumah tangga di Pekanbaru. Tambahan sambungan tersebut menggunakan anggaran APBN tahun 2017.
 
Dengan dukungan pemerintah c.q. Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Pertamina memproyeksikan untuk membangun infrastruktur Jargas dengan menjangkau sekitar 130.954 SR di 19 kabupaten/kota hingga 2019. Tahun ini, sambungan Jargas Pertamina akan menjangkau sekitar 95.923 SR di 10 kabupaten/kota pada 2017.
 
“Pertamina akan terus mendukung upaya Pemerintah dalam membangun infrastruktur gas pipa, untuk melengkapi bisnis Pertamina dalam penyediaan bahan bakar gas rumah tangga yang ramah lingkungan, selain LPG yang sudah ada  saat ini,”pungkas Adiatma.
—oo0oo—
PT Pertamina EP Optimalisasi Fasilitas Produksi Gas Proyek Pengembangan Gas Pakugajah dengan mengintegrasikan Fasilitas Produksi Eksisting
 
JAKARTA, 17 Mei 2017 – PT Pertamina EP yang merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang bergerak di sektor hulu migas dan merupakan Kontraktor Kontrak Kerja Sama dibawah naungan SKKMigas, mengoptimalisasikan fasilitas produksi di Proyek Pengembangan Paku Gajah untuk mendukung ketahanan energi Indonesia.
 
Proyek Pengembangan Paku Gajah yang berada di Kabupaten Muara Enim dan Ogan Komering Ulu, Propinsi Sumatra Selatan ini  merupakan proyek Pengembangan Gas yang akan memenuhi kebutuhan pasar gas di Sumatra Selatan dan sekitarnya. Hal tersebut dipaparkan pada rangkaian kegiatan IPA (Indonesian Petroleum Association) Convention & Exhibition 2017 di Jakarta.
 
“Proyek Pengembangan Paku Gajah akan dilengkapi dengan 2 stasiun fasilitas produksi yaitu Stasiun Pengumpul Gas (SPG) Paku Gajah dengan kapasitas produksi gas 45 Juta Kaki Kubik Gas Per Hari (MMSCFD) dan SPG Kuang dengan kapasitas Produksi 25 Juta Kaki Kubik Gas Per Hari (MMSCFD) serta jalur pipa trunkline 12” sepanjang 23 km dari SPG Paku Gajah ke CO2 removal eksisting SPG Merbau”, ujar Tri Widyo Kunto General Manager Proyek Pengembangan Paku Gajah. 
 
Selanjutnya, kata Kunto, Gas yang dihasilkan dari SPG Paku Gajah dan SPG Kuang akan disalurkan ke konsumen PGN maupun konsumen lainnya di Sumatra Selatan. 
 
Proyek Pengembangan Paku Gajah memiliki fasilitas Produksi yang lengkap mulai dari memproduksi gas bumi dari sumur Eksplorasi maupun dari sumur Pengembangan.
 
Beberapa pemboran sumur Eksplorasi dilakukan sejak tahun 2010 diproduksikan melalui tahapan Put On Production (POP) dan pada tahun 2013 dilanjutkan dengan pemboran Pengembangan melalui tahapan Plan Of Development (POD) yang telah disetujui SKKMigas pada Juni 2013. 
 
“POD Integrasi phase-1 Paku Gajah dan phase-2 Kuang Selatan telah dilakukan beberapa kegiatan yaitu pemboran 10 sumur Pengembangan, 17 sumur Work Over yang diselesaikan sampai dengan akhir 2016. Adapun pembangunan 2 SPG : Paku Gajah dan Kuang serta pembangunan jalur pipa trunkline 12” sepanjang 23 km dari SPG Paku Gajah ke SPG Merbau telah selesai dikerjakan dan saat ini memasuki tahap Start Up – Commissioning yang dimulai akhir Maret 2017”, papar Kunto. 
 
Untuk memenuhi kebutuhan pasar gas yang cukup besar di Sumatra Selatan dan untuk memperpanjang masa produksi gas (plateau), Proyek Pengembangan Paku Gajah merencanakan mengembangkan Lapangan Migas secara terintegrasi di sekitar area Paku Gajah dengan melakukan pemboran Eksplorasi dan Pengembangan berikutnya dan dimasukkan kedalam tahapan POD phase-2 dan phase-3. 
 
PT Pertamina EP berkomitmen untuk memberikan kontribusi secara maksimal kepada Negara dan Pemerintah Daerah yang memiliki potensi Migas, kami berharap dengan adanya dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan, aktifitas operasi kami dalam mencari dan memproduksikan Migas dapat berjalan lancar dan kebutuhan energi di Indonesia dapat terpenuhi. 
 
“Terimakasih kami sampaikan atas dukungan yang diberikan selama project ini berlangsung kepada Manajemen PT Pertamina (Persero), SKKMigas, SKKMigas Perwakilan Sumbagsel, Manajemen PT Pertamina EP, team Manajemen Pertamina EP Asset-2, Pemerintah Daerah Propinsi Sumatra Selatan, Pemerintah Kabupaten Muara Enim dan Ogan Komering Ulu, mitra kerja dan seluruh pemangku kepentingan yang telah mendukung pelaksanaan proyek ini sehingga Proyek Pengembangan Paku Gajah dapat mencapai target mengikuti aspek HSSE dan diselesaikan dengan baik”, pungkas Kunto. (Pam)

LEAVE A REPLY