Menteri ESDM: Pasokan Listrik untuk Lebaran Aman

0
54
Share on Facebook
Tweet on Twitter

Depok, www.geoenergi.co.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, Kamis (15/6) melakukan kunjungan kerja ke PT Perusahaan Listrik Negara (PT PLN) (Persero) Pusat Pengaturan Beban Jawa Bali (P2B JB) Gandul, Depok, Jawa Barat. Kunjungan kerja tersebut untuk memastikan keamanan pasokan tenaga listrik, terutama di sistem Jawa-Bali jelang dan selama Hari Raya Idul Fitri 1438 H/2017.

Kunjungan Menteri ESDM dimulai dengan meninjau control room, di mana seluruh data terkait sistem kelistrikan Jawa-Bali ditampilkan dalam satu layar besar. Pengawasan dan pengaturan beban kelistrikan dilakukan di ruangan tersebut, termasuk mengetahui status pembangkit dan transmisi.

Usai peninjauan ke control room, Menteri ESDM memberikan pengarahan kepada para pejabat P2B JB terkait kesiapan pasokan listrik periode Idul Fitri tahun ini. Saat ini, kondisi pasokan tenaga listrik pada sistem Jawa-Bali sampai dengan minggu kedua Juni 2017 berada pada kondisi normal. Daya mampu sistem tersebut berada pada angka 26.033 MW dan beban puncak sebesar 24.168 MW, sehingga terdapat cadangan sebesar 1.865 MW, atau berada pada kondisi normal.

“Walaupun perkiraan kondisi kelistrikan relatif aman, melalui kunjungan kerja ini saya ingin memastikan langsung kondisi di lapangan dan memberi apresiasi kepada rekan-rekan dari PT PLN P2B JB yang tetap bekerja di hari libur untuk menjaga pasokan listrik, khususnya di Pulau Jawa, Bali, dan Madura tetap dalam kondisi normal,” ungkap Jonan.

Selain menjamin keamanan pasokan, Jonan juga menugasi PLN untuk memantau pola konsumsi listrik selama periode mudik lebaran.

“Ini saya mau PLN untuk memperhatikan, karena peta pergerakan masyarakat untuk melaksanakan hajatan besar ini kadang-kadang tiap tahun berubah. Kalau pun tidak naik, pergeseran pasti ada,” ujarnya.

Jonan juga meminta kepada PLN untuk tetap melakukan pengawasan pasokan listrik. “Kalau bisa tetap ada pengawasan secara bergantian, supaya jika ada masalah dapat segera ditangani dengan baik,” pesan Jonan.

Untuk periode Hari Raya Idul Fitri, berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, beban puncak umumnya akan lebih rendah dibandingkan dengan kondisi di hari kerja. Untuk tahun ini, beban puncak di Pulau Jawa pada Hari Raya Idul Fitri diproyeksikan berkurang sekitar 30 persen. “Hal tersebut disebabkan karena industri yang mengonsumsi tenaga listrik yang sangat besar dan perkantoran berhenti beroperasi,” tambahnya.

Namun, lanjut Jonan, permintaan listrik di Pulau Bali sebagai pusat pariwisata akan naik pada periode ini. “Bali saya kira akan naik ya. Begitu pula daerah-daerah pariwisata di Pulau Jawa. Karena sekarang kalau pulang kampung, silaturahmi sebentar, kemudian berwisata. PLN pun akan fokus di daerah-daerah pariwisata ini,” jelasnya.

Saat ini, untuk menjaga keamanan pasokan tenaga listrik, PT PLN P2B JB, telah menyiapkan pedoman operasi khusus Idul Fitri 1438 H/2017 untuk meningkatkan kesiagaan menjaga keandalan dan kualitas pasokan listrik. Selain itu, PT PLN tidak akan melakukan pemeliharaan sistem yang dapat mengganggu pasokan listrik sejak H-15 hingga H+15 Idul Fitri 1438 H, kecuali pekerjaan perbaikan yang disebabkan oleh gangguan. P2B JB juga akan meningkatkan koordinasi operasi antara Unit Pembangkit, Penyaluran, dan Distribusi demi mengoptimalkan kesiapan dan kesiagaan instalasi. (Pam/ foto: Humas ESDM)

LEAVE A REPLY