Potensi Cadangan Migas di Area yang Sulit Dijangkau

0
77
Share on Facebook
Tweet on Twitter
Djoko Siswanto, Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas

Jakarta, www.geoenergi.co.id – SKK Migas mengadakan kuliah terbuka bersama Mahasiswa PKN STAN di BPPK beberapa waktu lalu. Tema kuliah terbuka dimulai dengan “Peran SKK Migas Dalam Memperkuat Pendapatan Nasional”, yang diberikan oleh Djoko Siswanto, Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas. Dalam kuliah tersebut, Djoko menyampaikan faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional dapat termasuk harga migas, produksi migas, biaya investasi, dan pajak.

Lebih lanjut Djoko menjelaskan “Karakteristik industri hulu migas: perlu teknologi canggih, modal besar, resiko tinggi, profesionalisme tinggi. Sejak 1995, produksi migas nasional menurun, dan Indonesia menjadi net importer minyak pada tahun 2000. Walaupun begitu, potensi cadangan migas masih cukup besar, tetapi berada dalam area yang sulit dijangkau.”

Dalam kesempatan itu juga Djoko menyatakan seputar kegiatan hulu migas yang terdiri dari dua yakni eksplorasi dan eksploitasi melalu kontrak kerja sama. “Kedua kegiatan ini dilakukan oleh para kontraktor sampai lokasi dapat mulai produksi migas. Peran SKK Migas mulai dari penetapan lokasi dan survei sampai kerja sama penggalian. Sayangnya, investasi hulu migas di Indonesia termasuk salah satu yang terendah di Asia Tenggara. Faktor terbesar adalah proses lelang lokasi jauh lebih murah di negara lain. SKK berusaha untuk membuat proses lebih murah bagi investor. Contohnya, SKK Migas mencoba untuk menetapkan harga migas mendekati market price dan juga meningkatkan produksi migas. Selebih itu, SKK Migas berupaya untuk mengefektifkan cost dan juga meningkatkan investasi seperti membuat kontrak Gross Split. Langkah-langkah ini dapat, pada ujungnya, berkontribusi signifikan terhadap pendapatan perusahaan dan negara,” tegas Alumni S3 ITB.

Sementara itu dalam kuliah yang sama, Indarto Wibowo, Manajer Penerapan dan Pengawasan Tingkat Kandungan Dalam Negeri SKK Migas memberikan kuliah dengan tema Pemeriksaan Kepatuhan. Dikatakan Indarto, “Aktivitas bisnis SKK Migas diaudit oleh divisi Pemeriksaan Kepatuhan, yang juga mempunyai MOU dengan PKN STAN. Divisi Audit SKK Migas mengadakan system whistleblowing untuk pelaporan pelanggaran etika dan pelaksanaan bisnis.”

Dari Survei UI mengatakan setiap investasi 1 Juta USD dalam industri Migas akan berkontribusi 700 rb USD ke GDP dan juga peluang 100 orang pekerja, sambung Indarto. “SKK Migas melakukan 3 proses control: pre-control, current-control, dan post-control. Pre-control: evaluasi budget dan development plan; current-control: pengawasan pengadaan; post-control: laporan keuangan dan pembagian negara. SKK Migas perlu bantuan 200 auditor, ini bisa menjadi pengalaman berharga untuk auditor. Oleh karena itu, SKK Migas mendorong mahasiswa STAN untuk berkarya juga di bidang migas,” pungkas Indarto. (pam)

LEAVE A REPLY