Pasokan Listrik dan BBM Wilayah Bali saat Lebaran 2017 Aman

0
32
Share on Facebook
Tweet on Twitter
foto: istimewa

Bali, www.geoenergi.co.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, hari Sabtu (24/6) melakukan kunjungan kerja ke Gardu Induk (GI) Kapal dan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Manggis, untuk memastikan pasokan listrik, BBM dan LPG wilayah Bali menjelang dan selama Idul Fitri 2017 dalam kondisi aman.

Secara umum, pasokan listrik, BBM dan LPG nasional aman, untuk daerah-daerah wisata akan terjadi peningkatan. Pulau Bali adalah salah satu destinasi wisata di Indonesia, maka kecukupan tenaga listrik, pasokan BBM dan LPG harus senantiasa dijaga, khususnya pada hari libur nasional seperti saat ini.

Pasokan Listrik di Bali untuk Idul Fitri 2017 Aman

Menteri Jonan menjelaskan bahwa pasokan listrik wilayah Bali terpantau aman. Hal ini diungkapkan usai meninjau GI Kapal, yang terletak di Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. GI Kapal berkapasitas 4 x 60 Mega Volt Ampere (MVA), dengan beban puncak sebesar 155,96 Mega Watt (MW).

“Secara umum kondisi pasokan listrik di Bali aman. Kapasitas terpasang untuk Bali kira-kira 1.300 MW, yang dipakai hampir 900 MW. Cadangan sekitar 40 persen,” ungkap Menteri Jonan.

Sebagai salah satu daerah tujuan wisata, permintaan listrik di Bali selama libur Idul Fitri 1438H/2017 diprediksi tidak mengalami penurunan yang berarti, walaupun kegiatan industri dan usaha tutup. Untuk itu Menteri Jonan menginstruksikan agar PT PLN tetap siaga, mengingat waktu libur yang cukup panjang.

“Ini masa liburan yang besar sekali dan Pemerintah menetapkan libur bersamanya panjang, seminggu. Pasti konsumsi daerah-daerah wisata tidak akan turun. Memang kalau di Pulau Jawa, secara keseluruhan turun bebannya, sekitar 20 hingga 30 persen. Kalau di Bali, saat Natal atau tahun baru, apalagi seperti sekarang libur panjang Lebaran Idul Fitri, walaupun industri dan usaha tutup, demand-nya tidak banyak berubah. Kalau turun, maksimum 5 persen. Jadi harus siaga, ” ujar Menteri Jonan.

Saat dikonfirmasi apakah kunjungan kerja kali ini merupakan bagian dari persiapan kedatangan Mantan Presiden Amerika Barrack Obama dan Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak ke Bali, Menteri Jonan menjelaskan bahwa sebagai tamu negara segala sesuatunya sudah disiapkan. Pelayanan kepada masyarakat saat libur panjang menjadi fokus utama.

“Tentunya sebagai tamu VVIP, soal keamanan, pelayanan dan segala sesuatu yang terkait, pasti diperhatikan oleh negara. Namun jauh lebih penting adalah pelayanan kepada masyarakat yang ingin merayakan Idul Fitri, dan yang kedua adalah daerah-daerah wisata yang banyak pengunjungnya,” tambah Menteri ESDM.

Dalam kesempatan ini Menteri Jonan juga kembali menegaskan bahwa harga tarif tenaga listrik tidak mengalami perubahan hingga bulan Desember 2017 nanti.

“Pemerintah menetapkan, dengan mempertimbangkan keekonomian, pergerakan harga minyak dan juga program efisiensi PT PLN yang besar, tarif tenaga listrik mulai 1 Juli hingga 31 Desember 2017 tidak berubah. Jadi Juni, Juli terus sampai Desember tidak berubah,” tegas Menteri Jonan.

Menteri Jonan mengucapkan terima kasih atas dedikasi pegawai PLN yang telah menjaga keamanan pasokan listrik. Di akhir peninjauan, Menteri jonan juga menyampaikan bingkisan kepada pegawai GI Kapal yang tetap bekerja memantau dan memastikan pasokan listrik aman.

Pasokan BBM di Provinsi Bali untuk Idul Fitri 2017 Aman

Usai melakukan kunjungan ke GI Kapal, Menteri Jonan melanjutkan kunjungannya ke TBBM Manggis untuk memastikan keamanan pasokan BBM di Wilayah Bali.

“Kunjungan ini memastikan bahwa pasokan BBM di kawasan wisata, terutama seperti Bali tidak terganggu karena ada lebaran Idul Fitri. Apalagi liburnya panjang, turisme meningkat, ini menyebabkan banyaknya kebutuhan BBM di wilayah Bali. Kunjungan ke kerabat, kemudian menuju tempat wisata,” jelas Menteri Jonan.

Di sela – sela peninjauan, Menteri ESDM bertatap muka dengan pengemudi truk tangki BBM dan LPG, serta memeriksa kelayakan truk tanki operasional yang ada di TBBM Manggis.

Sementara itu, Direktur Pengolahan PT Pertamina (Persero) Toharso menyampaikan bahwa terkait pengaturan pelayanan di SPBU, Pertamina memperhatikan kesiapan pasokan di depo, kemudian truk BBM dan SPBU.

“Bagi Pertamina, yang harus dipastikan adalah stok di terminal BBM terlebih dahulu, kemudian truk tangki dan SPBU. Depo siap, truk siap, pasti sudah sampai ke SPBU. Kalau di terminal BBM kurang, akan kerepotan sampai ke SPBU. Rata-rata di lebaran ini stok BBM dan LPG 23 hari,” jelas Toharso.

Realisasi peningkatan konsumsi BBM di wilayah Bali tertinggi terjadi pada tanggal 23 Juni 2017 sebesar 3.026 KL/hari atau naik 22% dari normal dan prediksi konsumsi tertinggi arus balik terjadi pada tanggal 3 – 4 Juli 2017 sebesar 3.076 KL atau naik 24% dari normal.

Menteri Jonan berharap agar peningkatan konsumsi BBM ini dapat diantisipasi, di antaranya dengan menyediakan layanan produk BBM dalam bentuk kemasan di SPBU yang berada di jalur strategis. SPBU di jalur strategis juga diinstruksikan agar buka selama 24 jam dan menjaga ketahanan stoknya melalui penambahan Delivery Order (DO) serta membentuk SPBU kantong.(pam/foto: ist)

LEAVE A REPLY