Lima Pesan Menteri Jonan Untuk Proyek Kelistrikan

0
401
Share on Facebook
Tweet on Twitter

Webmail
Bahasa (ID)
ESDM – Kementerian Energi dan Sumber Daya mineral Republik Indonesia
Beranda Media Center Arsip Berita Groundbreaking PLTU terbesar di Jawa: Lima Pesan Menteri Jonan Untuk Proyek Kelistrikan
Groundbreaking PLTU terbesar di Jawa: Lima Pesan Menteri Jonan Untuk Proyek Kelistrikan
Kamis, 31 Agustus 2017 222

Tim Komunikasi ESDM

136
Groundbreaking PLTU terbesar di Jawa: Lima Pesan Menteri Jonan Untuk Proyek Kelistrikan
Arahan Presiden bahwa pembangunan harus melibatkan masyarakat setempat dan menciptakan multiplier effect ekonomi daerah.

Demikian hal pertama yang disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan saat melakukan groundbreaking PLTU Jawa 4 2×1.000 MW di Jepara, Jawa Tengah langsung di lokasi yang berdekatan dengan PLTU Tanjung Jati B unit 1-4.

Hal kedua yang menjadi perhatian adalah isu lingkungan hidup. PLTU Jawa 4 ini sudah menggunakan teknologi Ultra Super Critical (USC) dengan efisiensi hingga 10%, sehingga lebih ramah lingkungan.

“Mengenai emisi gas buang mohon dijaga betul karena kita punya komitmen Paris Agreement untuk kurangi emisi. Makanya kita ada program mobil listrik juga,” tambah Jonan.

Selain itu, perjanjian jual beli listrik atau power purchase agreement (PPA) PLTU Jawa 4 ini telah dilakukan tahun 2015. Adapun PPA sejak di Peraturan Menteri ESDM Nomor 10/2017 tentang Pokok Pokok Dalam Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik sebagaimana diubah dengan Permen ESDM nomor 49/2017, terdapat klausul delivery or pay, tidak hanya klausul take or pay.

“Jadi para IPP (Independent Power Producers) bisa kena penalty juga jika pasokan listriknya intermitten atau tidak handal. Ini agar lebih fair. Kami harap gangguan pasokan listrik diusahakan sangat minim,” tambah Menteri Jonan.

Yang keempat mengenai tarif tenaga listrik yang efisien. “Harga listrik PLTU Jawa 4 yang dijual ke PLN sebesar US$ 5,3 cent per kWh, saya kira ini fair. Presiden minta pembangunan ketenagalistrikan harus bisa memberikan manfaat dalam arti tarifnya nanti harus bisa terjangkau oleh masyarakat,” kata Jonan.

Apabila ada wilayah yang sangat jauh dari pusat dan tidak memiliki listrik, suatu ketika masuk kabel listrik tetapi masyrakat tidak mampu membeli listriknya, ini akan menjadi dampak sosial yang sangat besar. Ini tarif “Tugas saya menjaga agar tarif listrik tidak mahal,” pungkas Jonan.

Terakhir Menteri Jonan mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah, Kepolisian, TNI setempat dan para pihak serta mohon dukungan agar pembangunan PLTU Jawa 4 ini dapat selesai tepat waktu pada tahun 2021.

Dengan rencana tambahan PLTU Jawa 4 atau Tanjung Jati B unit 5 dan 6 2×1.000 MW ini, maka total kapasitas PLTU Tanjung Jati B unit 1 s.d.6 nanti menjadi 4.640 MW. (Esdm/pw/foto:esdm)

LEAVE A REPLY