Pengembangan PLTB Sidrap Tahap II untuk Penuhi Listrik Sidrap

0
286
Share on Facebook
Tweet on Twitter
foto: Biro KLIK

Sidrap, www.geoenergi.co.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan melakukan kunjungan kerja ke lokasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap 75 MW di Desa Mattirotasi dan Lainungan, Kecamatan Watangpulu, Kabupaten Sidrap, Sabtu (30/9). Dalam kunjungannya ke lokasi tersebut, Jonan memantau kemajuan PLTB berskala utilitas pertama di Indonesia yang dikembangkan oleh PT UPC Sidrap Bayu Energi dengan investasi senilai USD 150 juta.

Menteri ESDM mengapresiasi seluruh pihak terutama kepada Bupati Sidrap atas semua dukungan sehingga pembangunan proyek PLTB pertama di Indonesia ini sesuai rencana. Menjawab peluang pengembangan tahap selanjutnya, Jonan berpesan, “Pesan Pemerintah (Pusat) hanya satu, tarifnya harus terjangkau. Tahap 1 PLTB pertama ini tarifnya USD 11 sen per kWh flat, yang (tahap) kedua bagaimana? Kita nego lagi, kita akan akomodir, saya minta harganya bisa lebih rendah,” ujarnya.

Dalam konferensi pers di site Wind Turbin Generator (WTG) 6 lebih lanjut Jonan menegaskan kembali dukungannya untuk proyek fase II, “Pihak UPC akan melanjutkan untuk fase 2 dari proyek ini, tambahannya sekitar 50 MW, selama tarif cocok pasti jalan,” tegas Jonan yang pada kesempatan tersebut turut didampingi Dirjen Ketenagalistrikan Andy Noorsaman Someng dan Dirjen EBTKE Rida Mulyana. Dari pihak UPC hadir CEO UPC Renewables, Brian Caffyn dan Direktur PT UPC Sidrap Bayu Energi, Erwin Jahja.

PT UPC Sidrap Bayu Energi merupakan konsorsium UPC Renewables Asia I, UPC Renewables Asia III, Sunedison dan Binatek Energi Terbarukan, untuk membangun proyek PLTB Sidrap. Dengan fasilitas Maxpower yang menyediakan sebanyak 78,75MW, nantinya PLTB Sidrap pada kuartal pertama 2018 dapat mengirim 70-77MW pada titik interkoneksi.

Jumlah turbin yang akan dibangun total sejumlah 30 turbin, dimana masing plat berkapasitas 2.5 MW WTG pada menara baja setinggi 80 meter. Turbin yang digunakan adalah turbin angin Kelas IIA dengan panjang (jari-jari) baling-baling 57 meter, sehingga total tinggi pembangkit mencapai 137 meter.

Diungkapkan pihak UPC, kedatangan Menteri Jonan kali ini bertepatan dengan tonggak bersejarah dimana UPC Sidrap mulai mendirikan menara dan menaikkan komponen rumah dan bilah turbin menggunakan perangkat derek crawler crane LR 1600 berkapasitas angkat 600 ton yang sudah dimulai pertengahan September kemarin. Dengan mesin tersebut, UPC Sidrap dan para kontraktornya siap mempercepat pembangunan turbin-turbin angin dalam kurun waktu Oktober – Desember 2017, sehingga PLTB dapat mulai beroperasi sesuai target pada kuartal pertama 2018.

Menurut CEO UPC Renewables, Brian Caffyn, membangun PLTB di Indonesia menjadi tantangan tersendiri. “Beberapa pihak menyangsikan ini dapat berjalan, tapi saya menyukai tantangan, menyukai tempat ini, juga menyukai orang-orang disini, itu yang selalu memotivasi saya untuk membuktikan kepada semua pihak bahwa kami bisa,” ungkapnya. (pw)

LEAVE A REPLY