Menko Luhut: Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut Akan Dibangun di NTT

0
116
Share on Facebook
Tweet on Twitter

Larantuka, www.geoenergi.co.id ‘ Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut B Pandjaitan mengungkapkan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), adalah kekayaan terpendam di Indonesia. Namun selama ini terkesan kurang diperhatikan, karena manajemen pembangunan yang dinilai tidak dilakukan secara holistik dan tidak terintegrasi.   

“NTT ini adalah provinsi yang sebenarnya kaya, tetapi kita selama ini tidak urus secara terintegrasi dan holistik apalagi Larantuka ini kekayaan terpendamnya NTT,” ujar Menko Luhut saat mengunjungi Kabupaten Flores Timur untuk melaksanakan berbagai agenda, sekaligus memberikan sambutan di acara peresmian Kapela Bukit Doa Fatimah, di Larantuka, Flores Timur, NTT, Selasa (31/10).

IMG-20171031-WA0024

Dalam kesempatan itu Luhut juga menegaskan terkait dengan rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLT AL) di Larantuka, bahwa Kemenko Maritim akan berkoordinasi kembali dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) perihal penghitungan ulang biaya proyek agar dapat menurunkan cost. Menko Luhut juga menuturkan, pembangunan PLT AL di Kabupaten Flores Timur sangat penting untuk direalisasikan, mengingat dampak positifnya bagi masyarakat dan industri di daerah tersebut.

“Saya beritahu sama Menteri ESDM, mungkin supaya desainnya lebih sederhana supaya costnya bisa lebih ditekan, kalau menurut saya harus dibangun karena dengan adanya listrik 25 Megawatt (Mw) itu tambahan dengan 7 Mw yang ada, saya pikir nanti daearah Larantuka dan sekitarnya dengan 250 ribu penduduk, itu akan semua bisa teraliri listrik. Juga 15 Mw nanti bisa untuk industri seperti industri perikanan, kacang mete, jagung dan pariwisata,” terangnya.

Selain itu soal pengembangan Infrastuktur, Pemerintah melalui Menko Luhut juga akan mengembangkan infrastuktur di Kabupaten Flores Timur, khususnya di Larantuka sebagai Ibukota. Diantaranya adalah rencana Pembangunan Dermaga Kontainer di Wello, Larantuka guna mendukung program Tol laut dan Perpanjangan Landasan Pesawat di Bandara Gewayantana Larantuka yang akan diperpanjang menjadi 500 meter agar dapat menunjang segi keekonomian bagi masyarakat untuk mengekspor produk dan komoditas unggulan daerahnya.

“Dermaga, kita mau groundbreaking itu paling lambat sampai bulan Maret tahun depan, jadi supaya proses seperti studi kelayakannya bisa selesai. Tadi saya sudah bicara dengan Dirut Pelindo IV, nanti beliau akan kirim tim kesini untuk melihat dan meninjau, saya sudah bicara juga dengan Menteri Perhubungan, nanti Lapangan Terbang Larantuka kita mau kasih panjang 500 meter, sehingga nanti bisa pesawat lebih besar mendarat, bisa membawa produk sini seperti ikan kelas tinggi seperti Tuna itu bisa langsung ke Jepang, sehingga rakyat juga dapat manfaatnya, kalau semua ini bisa terwujud di 2019, NTT akan menjadi Provinsi sangat kaya di Indonesia,” pungkasnya. (Pam/foto: Kemenko Maritim)

LEAVE A REPLY