Siemens Luncurkan Teknologi Additive Manufacturing dengan 3D Printing

0
842
Share on Facebook
Tweet on Twitter
foto: Siemens

Swedia, www.geoenergi.co.id – Era digitalisasi akan segera membawa perubahan luar biasa di seluruh belahan dunia. Di Indonesia, peran digitalisasi dimulai dari bisnis e-commerce ke e-governance, dari industri perbankan hingga industri manufaktur perlahan mulai merambah masuk ke digitalisasi.

Presiden Joko Widodo menyatakan untuk mengelola negara sebesar Indonesia dengan 252 juta penduduk, yang tersebar di 17 ribu pulau, maka digitalisasi adalah sebuah keniscayaan. Presiden menjelaskan bahwa sejumlah kebijakan telah diambil pemerintah untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan target 130 miliar dolar pada 2020 mendatang.

Peluang digitalisasi sesungguhnya terbuka lebar di Indonesia, industri di Indonesia terus mengalami pertumbuhan, pemerintah juga terus berusaha menggenjot agar sektor industri dapat segera mendigitalkan dirinya guna beradaptasi mengikuti perkembangan zaman.

Siemens, sebagai perusahaan yang bergerak di sektor elektrifikasi, otomasi dan digitalisasi membawanya ke level yang lebih tinggi. Untuk membantu industri menguasai transformasi digital mereka, platform cloud yang bersifat terbuka dari Siemens, MindSphere yang merupakan inti dari sistem operasi IoT (Internet of Things) yang kuat dan memungkinkan perusahaan menghubungkan mesin dan infrastruktur fisik mereka ke dunia digital, serta memanfaatkan big data dari miliaran perangkat cerdas sehingga dunia bisnis bisa melakukan transformasi.

Seiring dengan pesatnya pertumbuhan digitalisasi di dunia, Siemens berada di garis depan perkembangan ini. Di sektor pembangkit listrik, analisis data cerdas dan pemrosesan data yang cepat dan aman adalah kunci untuk membuat pembangkit listrik dan keseluruhan sistem energi berjalan sesuai untuk kebutuhan di masa depan.

Siemens menghadirkan inovasi terbaru yang dikenal dengan sebutan Additive Manufacturing dengan 3D printing, inovasi ini memberikan peluang yang besar untuk berbagai peralatan bisnis baru serta layanan Turbomachinery. Tahun lalu, Siemens membuka workshop terbaru untuk Additive Manufacturing di Finspang, Swedia. Investasi ini menandakan kesiapan Siemens untuk mendukung digitalisasi khususnya di sektor industri manufaktur.

Additive manufacturing merupakan proses pembuatan beragam komponen kelistrikan yang dirancang secara digital. Semua tahapan produksi ini dilakukan secara digital, mulai dari tahapan perancangan hingga mencetaknya dengan bantuan sinar laser. Teknologi ini diyakini mampu menghemat waktu pembuatan komponen kelistrikan, jika menggunakan cara tradisional beberapa komponen membutuhkan waktu produksi hingga lebih dari 4 minggu, sedangkan dengan teknologi ini proses produksi menjadi kurang dari satu minggu dengan waktu produksi selama 24 jam penuh setiap harinya.

Menurut CEO Distributed Generation and Oil & Gas Power Generation Services – Siemens Finspang, Thorbjoern Fors, Additive Manufacturing sangat efisien dalam membantu memangkas waktu kerja dalam memproduksi sebuah turbin. Selain menghemat material dan tahapan pembuatan komponen, juga mempermudah untuk menyesuaikan permintaan konsumen yang membutuhkan turbin dengan bentuk yang berbeda. Pabrik Siemens di Finspang saat ini memproduksi berbagai model turbin seperti SGT-500, SGT-600, SGT-700, SGT-750 dan SGT-800. (pam)

LEAVE A REPLY