Ikhwan Datu Adam: BBM Satu Harga Membantu Masyarakat di Wilayah Terpencil

0
132
Share on Facebook
Tweet on Twitter

Dalam kunjungan kerja ke wilayah Pulau Wangi Wangi, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI Komisi VII, Ikhwan Datu Adam bersama Tim Monitoring BBM BPH MIGAS merasa gembira dengan berjalannya Program BBM Satu Harga di wilayah 3 T.

Menurut Datu, pihak Komisi VII merupakan mitra dari BPH Migas. “Program BBM Satu Harga ini bagus. Ini program yang diuntungkan adalah masyarakat. Jangan sampai ada harga BBM yang berbeda atau terlalu mahal untuk di seluruh wilayah Indonesia. Jangan sampai ada harga BBM yang sampai Rp 20.000 bahkan Rp 50.000 di wilayah Indonesia,” tegas Datu, di salah satu SPBU di Pulau Wangi Wangi kepada www.geoenergi.co.id.

Adanya BBM Satu Harga di setiap daerah akan membantu perkembangan ekonomi masyarakat di wilayah 3 T, imbuh Datu. “Pengeluaran biaya untuk BBM dari masyarakat pun jadi lebih ekonomis dengan adanya harga BBM yang sama di Pulau Jawa. Kalau harga bensin naik atau mahal maka akab ikut mempengaruhi harga atau biaya di luar lainnya. Ongkos transportasi taksi juga ikut naik,” tutur Datu.

Sebagai wakil rakyat yang membidangi energi, Datu berharap hubungan kerjasama antara BPH Migas dan Pertamina harus baik. Sehingga pelayanan ke masyarakat pun semakin baik.

Dan mengenai BBM Satu Harga ini jangan hanya ada di Pulau Jawa tetapi daerah lain terutama Indonesia Timur. “Untuk melihat program tersebut berjalan, maka kami pun ikut turun memantau meskipun di akhir tahun. Kami ingin lihat langsung apakah benar atau tidak program BBM Satu Harga diterapkan oleh Pertamina,” katanya.

Saat ditanyakan mengenai BBM Satu Harga di wilayah Wakatobi yang merupakan salah destinasi wisata, Datu optimis akan dapat mendongkrak pariwisata di Wakatobi.

“BBM Satu Harga di wilayah Wakatobi sebagai Destinasi pun akan dapat mendongkrak pariwisata. Saya pun akan membantu untuk masalah infrastruktur di sini. Kalau infrastruktur baik tentu akan mendorong peningkatan jumlah wisatawan yang datang,” tutur Datu.

Datu juga mengungkapkan bahwa idealnya SPBU Pertamina ada di setiap pulau. Tujuannya agar masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan bahan bakar. Memang, untuk mewujudkan itu bukanlah instan tapi perlu tahapan.

“Nanti di RDP (Rapat Dengar Pendapat) dengan Pertamina, saya akan sampaikan ke Direktur Utama Pertamina bahwa kalau bisa setiap pulau punya satu SPBU. Intinya, Komisi VII akan mendukung program BBM Satu Harga. Apalagi di situ juga ada BBM subsidinya,” pungkas Datu. (Pam)

LEAVE A REPLY