BPH Migas dan Anggota Komisi VII Sidak SPBU Nelayan Cilacap

0
191
Share on Facebook
Tweet on Twitter

Cilacap,www.geoenergi.co.id – Dalam rangka wujudkan Peraturan Presiden Nomor 191 tahun 2014  tentang pengguna jenis BBM tertentu  yaitu minyak solar adalah para usaha perikanan antara lain nelayan dan pembudidaya ikan dalam skala kecil.  Serta mewujudkan Keputusan menteri ESDM no 36 tahun 2016 tentang percepatan pemberlakuan satu harga jenis BBM tertentu dan jenis BBM khusus penugasan.

Pemerintah melalui Badan Pengatur hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) yang diwakili oleh Komite BPH Migas, Ahmad Rizal dan Saryono Hadiwidjoyo memastikan pasokan di seluruh pelosok Indonesia aman dan sampai ke masyarakat, bersama  Anggota Komisi VII Dito Ganinduto, Warih Wibowo Sales eksekutif MOR IV PT. Pertamina (Persero), lakukan koordinasi dan kunjungan ke beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) di kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Komite BPH Migas Saryono Hadiwidjoyo mengatakan salah satu tugas BPH migas adalah melakukan pengaturan  dan pengawasan terhadap pengawasan penyediaandan pendistribusian BBM dan pegangkutan gas bumi di seluruh wilayah Republik Indonesia.

“Untuk itu kami hadir dalam rangka rapat koordinasi dan kunjungan lapangan ke penyalur BBM nelayan di Cilacap Jawa Tengah untuk memastikan bahwa BBM tidak kekurangan,” ungkapnya.

IMG-20180224-WA0011

Saryono juga menjelaskan di hadapan para nelayan yang tergabung didalam DPC HNSI Cilacap apabila mendapati kendala atau permasalahan dalam pendistribusian BBM dapat melaporkan kepada BPH Migas, selanjutnya BPH Migas akan menganalisa dan  menindaklanjuti laporan tersebut.

Dito Ganinduto, Anggota Komisi VII DPR RI menjelaskan penyedian dan pedistribusian BBM satu harga  untuk sektor perikanan ini adalah bukti begitu besarnya  perhatian pemerintah terhadap masyarakat nelayan Indonesia.

“Tadi mendengar sendiri dari para nelayan bahwa BBM di kabupaten Cilacap tidak pernah tidak cukup.Ini peting sekali nelayan itu orang kecil dan BBM itu adalah biaya cost nya cukup tinggi tanpa BBM nelayan tidak bisa melaut berarti pendapatannya akan hilang,” tuturnya.

Sementara itu ditemui di tempat yang berbeda Ngatimin (45th) nelayan usai melaut dan membeli solar untuk keperluan melaut besok mengatakan “wah disini gak pernah langka mbak dan gampang belinya” kata Ngatimin. (Pam)

LEAVE A REPLY