Jakarta, www.geoenergi.co.id – Direktur Regional Jawa Bagian Barat, PT Perusahaan Listrik Negara (persero/PLN) Haryanto WS saat menghadiri acara Workshop Ketenagalistrikan PLN Regional Se-Jawa Bali, yang digelar di Hotel Mandarin Oriental, Senin (14/5/2018) mengatakan tarif listrik di Indonesia semakin kompetitif setelah 2019. Tarif kompetitif itu asalkan didukung dengan beroperasi pembangkit listrik 35 ribu megawatt.
Intinya, kata Haryanto, untuk sekarang ini pihak PLN dan Pemerintah berkomitmen tidak menaikkan tarif listrik untuk seluruh golongan sampai 2019.
“Tidak naiknya tarif untuk menjaga daya beli masyarakat dan daya saing industri. Tarif yang dikenakan sesuai dengan arahan dari Pemerintah,” katanya.
Lebih lanjut Dia menyebutkan bahwa setelah tahun 2019 nanti, tarif listrik Indonesia semakin kompetitif karena mulai beroperasinya pembangkit liayrik dari bagian program 35 ribu Mw.
Dengan beroperasinya pembangkit listrik dari orogram 35.000 Mw, akan meningkatkan ketersediaan pasokan listrik, sehingga sektor industri pun diharapkan akan tumbuh. Dengan begitu pula akan terjadi peningkatan ekonomi.
Kemudian saat ditanya soal kesiapsiagaan PLN setelah adanya teror serangan bom yang terjadi di Surabaya hari Minggu (13/4/) si gereja dan Senin (14/5/) di Polrestabes Surabaya. Haryanto menyebutkan bahwa pihak PLN siaga satu dalam menjaga obyek vital nasional.
“Apapun kondisinya dalam menjaga objek vital nasional PLN selalu siaga satu. Saat teror bom ini, tentu saja akan semakin kita tingkatkan. Bukan hanya itu, kita event-event lain juga akan kita amankan, seperti 17 Agustus, Pemilu, Lebaran dan Natal juga kita amankan,” pungkasnya. (Pam/foto:Son)
