Evaluasi Posko Nasional Sektor ESDM Menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1440 H tahun 2019

0
52
Share on Facebook
Tweet on Twitter

Jakarta,www.geoenergi.co.id – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah melaksanakan Posko Nasional ESDM Hari Raya Idul Fitri 1440 H tahun 2019, yang memiliki tugas antara lain melakukan pengumpulan/inventarisasi data lapangan, melakukan koordinasi dan pengawasan lapangan terhadap fasilitas penyediaan dan pendistribusian BBM, gas, dan listrik dan Daerah Rawan Bencana di Indonesia, melakukan evaluasi hasil koordinasi pengawasan mengenai penyediaan dan pendistribusian BBM, gas, listrik dan kebencanaan Geologi, melakukan penyusunan rekomendasi aksi tanggap darurat penanganan kelangkaan pasokan BBM, gas, listrik dan penanganan Bencana Alam serta menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan. Posko Nasional ESDM Hari Raya Idul Fitri 1440 H tahun 2019 ini berlangsung selama 30 hari, yaitu sejak tanggal 21 Mei – 19 Juni 2019.
Adapun hasil pelaksanaan Posko Nasional ESDM Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2019:
SEKTOR MIGAS
Kondisi ketersediaan (stok) BBM selama masa Posko Nasional ESDM adalah NORMAL
Tidak terjadi kelangkaan BBM selama masa Posko
Coverage Day BBM per tanggal 18 Juni 2019, Jenis Premium : 19 hari, Pertalite : 20 hari, Pertamax/Akra 92 : 23 hari, Pertamax Turbo : 58 hari, Solar/Akrasol : 31 hari, Dexlite : 88 hari, Pertamina DEX: 37 hari, Avtur : 46 hari, Kerosene : 80 hari

Kondisi Penyaluran BBM sampai tanggal 18 Juni 2019 (realisasi data sampai dengan tanggal 17 Juni 2019):
Secara umum rerata penyaluran GASOLINE selama masa Posko ESDM (21 Mei – 17 Juni 2019) naik sekitar 9,29% dibanding rerata penyaluran normal selama masa posko 2019, dan selama masa Posko Nasional (29 Mei-12 Juni 2019) naik sekitar 15,11% dibanding rerata penyaluran normal, serta naik sekitar 2,5% dibandingkan dengan penyaluran tahun 2018 selama masa Posko ESDM.
Rerata penyaluran GASOIL:
Gasoil keseluruhan (termasuk transportasi dan industri) selama masa Posko ESDM turun 14,36% dibanding rerata penyaluran normal selama masa posko 2019, dan selama masa Posko Nasional turun 27,46% apabila dibanding rerata penyaluran normal, serta turun 1,27% apabila dibandingkan dengan penyaluran tahun 2018 selama masa Posko ESDM.
Gasoil khusus transportasi selama masa Posko ESDM turun 17,23% dibanding rerata penyaluran normal, dan selama masa Posko Nasional turun 34,68% dibanding rerata penyaluran normal, serta naik 2,2% dibandingkan dengan penyaluran tahun 2018 selama masa Posko ESDM.
Premium RON 88 selama masa Posko ESDM naik sekitar 8,15% dibanding rerata penyaluran normal, dan selama masa Posko Nasional naik 9,11%, serta naik sekitar 6,33% dibandingkan dengan penyaluran tahun 2018 selama masa Posko ESDM
Pertalite RON 90 selama masa Posko ESDM naik sekitar 8,91% dibanding rerata penyaluran normal dan selama masa Posko Nasional naik 16,26%, serta naik sekitar 12,65% dibandingkan dengan penyaluran tahun 2018 selama masa Posko ESDM
Pertamax selama masa Posko ESDM naik sekitar 14,30% dibanding rerata penyaluran normal, dan selama masa Posko Nasional naik 27,38%, serta turun sekitar 30,69% dibandingkan dengan penyaluran tahun 2018 selama masa Posko ESDM
Pertamax Turbo RON 98 selama masa Posko ESDM naik sekitar 10,76% dibanding rerata penyaluran normal, dan selama masa Posko Nasional naik 12,37%, serta turun sekitar 25,72% dibandingkan dengan penyaluran tahun 2018 selama masa Posko ESDM

Solar:
Solar keseluruhan (termasuk transportasi dan industri) selama masa Posko ESDM turun sekitar 14,27% , dan selama masa Posko Nasional turun 27,62% dibanding rerata penyaluran normal, serta turun sekitar 0,64% dibandingkan dengan penyaluran tahun 2018 selama masa Posko ESDM
Solar khusus transportasi selama masa Posko ESDM turun 17,2 % dibanding rerata penyaluran normal, dan selama masa Posko Nasional turun 35,31%, serta naik 3,62 % dibandingkan dengan penyaluran tahun 2018 selama masa Posko ESDM
Dexlite selama masa Posko ESDM turun sekitar 26,99% dibanding rerata penyaluran normal dan selama masa Posko Nasional turun 32,39%, serta turun sekitar 30,34% dibandingkan dengan penyaluran tahun 2018 selama masa Posko ESDM
Pertamina Dex selama masa Posko ESDM naik sekitar 9,7% dibanding rerata penyaluran normal dan selama masa Posko Nasional naik 11,8%, serta naik sekitar 8,37% dibandingkan dengan penyaluran tahun 2018 selama masa Posko ESDM
Kerosene selama masa Posko ESDM turun sekitar 33,23% dibanding rerata penyaluran normal, selama masa Posko Nasional turun 41,63%, serta turun sekitar 33,14% dibandingkan dengan penyaluran tahun 2018 selama masa Posko ESDM
Avtur selama masa Posko ESDM naik sekitar 7,85% dibanding rerata penyaluran normal, dan selama masa Posko Nasional naik 10,84%, serta turun sekitar 14,22% dibandingkan dengan penyaluran tahun 2018 selama masa Posko ESDM
Di bidang Gas, LPG mengalami kenaikan penyaluran sebesar 2,8% dibanding Daily Objective Throughput (DOT).
Kondisi Bahan Bakar Gas dan Jaringan Gas Bumi selama masa Posko adalah AMAN
Rerata Stok LPG sebesar 380.850 MT dengan Coverage Day selama 18 hari. Rata-rata penyaluran LPG selama masa Posko Idul Fitri 1440 H tahun 2019 sebesar 21.128 MT.

SEKTOR LISTRIK
Secara umum kelistrikan nasional berada pada kondisi pasokan listrik AMAN.
Kondisi beban puncak sistem ketenagalistrikan pengusahaan PLN di wilayah Jawa-Bali, Sumatera, dan Indonesia Timur pada hari Raya Idul Fitri (5 – 6 Juni 2019) mengalami penurunan sebesar 30% – 43%, untuk Jawa-Bali berkurang sekitar 33% jika dibandingkan dengan beban puncak malam tanggal 20 Mei 2019 (beban puncak tertinggi pada periode posko nasional KESDM tahun 2019).
Kondisi konsumsi energi listrik sistem Jawa Bali pengusahaan PLN pada Hari Raya Idul Fitri (5 – 6 Juni 2019) mengalami penurunan sebesar 39,72% jika dibandingkan dengan konsumsi energi listrik tanggal 21 Mei 2019 (konsumsi energi listrik tertinggi pada periode posko nasional KESDM s.d 17 Juni 2019). Kondisi ini selaras dengan penurunan beban puncak yang pada Hari Raya Idul Fitri.
Realisasi konsumsi energi listrik Jawa Bali pasca Hari Raya Idul Fitri memperlihatkan peningkatan konsumsi energi listrik karena masyarakat telah mulai beraktivitas kembali serta perkantoran dan industri sudah beroperasi aktif, sebagaimana business as usual-nya.
Apabila konsumsi energi listrik sistem Jawa Bali pengusahaan PLN pada Hari Raya Idul Fitri dibandingkan dengan tahun 2018, maka konsumsi energi listrik mengalami peningkatan sebesar 38.550 MWh atau sekitar 0,63%.
Berdasarkan hasil pemantauan lapangan di beberapa sistem kelistrikan, petugas PT PLN (Persero) telah siap dan siaga untuk mengamankan pasokan tenaga listrik kepada masyarakat dan obyek vital lainnya.
SEKTOR GEOLOGI
Per tanggal 18 Juni 2019, 48 Gunungapi dalam kondisi Normal/ level I, 16 Gunungapi dalam kondisi Waspada/level II, 4 Gunungapi dalam kondisi Siaga/Level III, dan tidak terdapat Gunungapi dalam kondisi Awas/level IV,
Selama periode H-15 sampai dengan H+13 Posko Hari Raya Idul Fitri 1440 H tahun 2019, terjadi kejadian kebencanaan Geologi antara lain:
7 kali erupsi Gunungapi, yakni G. Sinabung 2 kali (25 Mei & 9 Juni 2019), G. Anak Krakatau 2 kali (25 Mei & 29 Mei 2019), dan G. Agung 3 kali (31 Mei, 10 Juni, & 13 Juni 2019).
47 kali Gerakan Tanah. Kebanyakan terjadi di Sulawesi Selatan, Maluku dan beberapa di Sumatera Barat dan berkaitan akibat curah hujan tinggi terutama di Sulawesi.
24 kali Gempa Bumi di atas 5,0 Skala Richter
Tidak terdapat laporan korban jiwa pada kejadian-kejadian kebencanaan Geologi tersebut.

Improvemen Kedepan untuk Posko KESDM
Kesiapan KIOSK BBM di jarak-jarak tertentu di tol harus dilengkapi modular, motoris, dan stok BBM yang cukup.
Agar dipertimbangkan penggunaan genset pada Modular dispenser (Tol Trans Sumatra) sehingga operasi aman.
Hose truk tangki untuk pengisian modular SPBU agar sesuai dengan spesifikasi tangki modular SPBU.
Diusulkan penggunaan sistem navigasi pada truk tangki BBM agar tidak terjadi kesalahan pengiriman.
Kebijakan penutupan Rest Area di tol Cikampek diusulkan untuk dikaji kembali karena Rest Area selain dimanfaatkan untuk tempat pengisian BBM, dimanfaatkan juga untuk tempat beristirahat dan orang-orang yang sakit
Pengelola jalan tol agar tidak mengenakan biaya sewa lahan SPBU Modular maupun kios dalam rangka pemenuhan kebutuhan BBM selama lebaran.
Diusulkan penerapan Vehicle Counting System di tol Lampung – Palembang dalam rangka mengurai/mengurangi penumpukan kendaraan.
Adanya pemberian insentif pada Petugas Satgas ESDM.
Adanya media center untuk Posko Nasional KESDM.
Adanya petugas Satgas yang ditempatkan di /Kementerian Perhubungan
Komunikasi yang intensif dan real time antara petugas monitoring lapangan dengan Petugas Posko (pam)

LEAVE A REPLY