Jakarta, Geoenergi – Sebagai ibukota negara, Jakarta mendorong inovasi dan komitmen terhadap upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim melalui sejumlah langkah pembaharuan, di antaranya melalui pengembangan transportasi publik dan penerapan gedung ramah lingkungan (green building) melalui upaya efisiensi energi. Lebih lanjut, Jakarta juga mendapat rekomendasi untuk memantapkan komitmennnya dalam pengembangan pemanfaatan energi terbarukan dan penerapan efisiensi energi, penanganan emisi dari sektor industri dan transportasi dan implementasi Rencana Aksi Daerah untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (RAD-GRK).
Di tingkat global, tahun ini EHCC memberi kota Paris gelar Global Earth Hour Capital. Paris dinilai memiliki ambisi jangka panjang dan visi yang komprehensif, didukung dengan aksi yang nyata. Komitmen Paris untuk menginspirasi, bekerjasama dan bertukar pengetahuan dengan kota-kota lain di dunia, terlihat jelas dalam kesempatan penyelenggaraan COP21 tahun 2015 lalu.
Jakarta bersama Bogor dan Balikpapan tahun ini menjadi kota-kota finalis dari Indonesia dalam Earth Hour City Challenge 2016. Ketiganya dipilih sebagai finalis di antara tiga kota lainnya yaitu Bandung, Surabaya dan Medan yang juga berpartisipasi dalam penghargaan EHCC tahun ini.
Earth Hour City Challenge 2016 diikuti sebanyak 125 kota yang mewakili 21 negara. Kota-kota peserta EHCC dinilai dari tingkat ambisi dan inovasinya dalam mengembangkan solusi cerdas mengatasi perubahan iklim untuk mendorongkan pembangunan berkelanjutan di tingkat lanjut yang sejalan dengan kondisi lokal. Paris merupakan kota yang dinobatkan sebagai Global Earth Hour Capital. (Pam)