Perluasan Program Konversi Minyak Tanah ke LPG

Perluasan Program Konversi Minyak Tanah ke LPG

73
0
SHARE
Facebook
Twitter
foto: Humas

Jakarta, www.geoenergi.co.id – Menteri ESDM Sudirman Said menghadiri paparan Capaian Industri Migas Semester I Tahun 2016 yang disampaikan oleh Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja di Lobby Kementerian ESDM, Jumat (22/7). Acara ini juga dihadiri Kepala SKK Migas, BPH Migas dan wakil asosiasi serta KKKS.

Wiratmaja menjelaskan, untuk hulu migas, capaian dalam semester I adalah 17 WK disiapkan dan ditawarkan pada ajang IPA, 6 joint study WK migas disetujui, 3 WK telah ditandatangani yaitu WK East Ambalat, WK Lematang dan WK MNK Central Bangkanai. Selain itu, 6 persetujuan PI 10% sedang dalam proses yaitu WK Siak, Kampar, Ketapang, Nunukan, East Kalimantan dan Natuna. Terkait investasi migas , total realisasi investasi hulu dan hilir mencapai US$ 5.701,78 juta. “Selain itu, diputuskannya persetujuan perpanjangan kontrak kerja sama WK Lematang,” tambah Wirat.

Terkait eksplorasi dan eksploitasi migas, Wirat memaparkan, pemboran sumur eksplorasi berjumlah 10 sumur, sedangkan produksi berjumlah 104 sumur. Cadangan minyak Indonesia mencapai 2.933 MMSTB dan gas 109,7 TSCF, penemuan migas sebesar 6,74 BSTBOE, sumber daya migas 88,53 BSTBOE, produksi migas mencapai 2.253 MBOEPD dan pemanfaatan 966 sumur tua.

Sisi hilir, subsidi BBM yang rencananya sebesar 16.19 juta KL, realisasinya pada semester I ini mencapai 6,697 juta KL. Sedangkan konsumsi BBM non subsidi mencapai 26,25 juta KL. Sementara subsidi LPG, dari rencana 6,25 juta MT, realisasinya mencapai 2,885 juta MT. Konsumsi LPG non subsidi realisasi mencapai 0,385 juta MT.

Selain itu, Pemerintah juga akan tetap melakukan perluasan program konversi minyak tanah ke LPG. Saat ini sedang dilakukan pendataan 1,75 paket. Untuk bidang pengolahan minyak dengan kapasitas kilang minyak dalam negeri mencapai 1.169 MBCD. Peningkatan ini lantaran beroperasinya Kilang TPPI dan RDMP Kilang Pertamina.

Untuk jargas rumah tangga, ditargetkan terbangun 89.000 SR dan hingga saat ini telah terbangun 28.242 SR. “Pada bulan November, jargas 100% akan selesai,” kata Wirat.

Dari sisi teknik dan lingkungan migas, di hulu migas, terdapat 15 perusahaan yang menjaga keselamatan kerja lebih dari 10 jam dan di hilir, terdapat 10 perusahaan. Lebih lanjut Wirat menjelaskan, perusahaan migas yang mendapatkan proper biru sebanyak 144 perusahaan, proper hijau sebanyak 48 perusahana dan proper emas sebanyak 9 perusahaan.

Sedangkan dari sisi penunjang, telah diterbitkan 3 peraturan yaitu Perpres Nomor 40 tahun 2016 tentang Harga Gas Bumi, Permen Nomor 16 tahun 2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi Tertentu dan Permen ESDM Nomor 06 tahun 2016 tentang Alokasi dan Harga Gas Bumi.

Penerimana negara bukan pajak migas realisasinya mencapai Rp 18,46 triliun. Realisasi lifting minyak mencapai 817,9 ribu BOPD, gas bumi realisasi 1178,8 ribu BOEPD. Sementara alokasi gas bumi untuk domestik sebesar 58%. “Target kita 60%. Dengan terbangunnya infrastruktur-infrastruktur, maka alokasi gas bumi untuk domestik akan melewati 60%,” tegas Wirat.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY