Jakarta, www.geoenergi.co.id – Pada hari Sabtu (17/10/2018)
Universitas Satya Negara Indonesia (USNI), mewisuda 498 lulusannya dari empat fakultas, yaitu, Teknik, Ekonomi, Fisip, dan Perikanan, dalam rangkaian wisuda ke-22, yang di Auditorium Soejarwo Kementerian Lingkungan Hidup, dan Kehutanan (KLHK), Jakarta.
Setelah acara wisuda Rektor USNI Merry Panjaitan, kepada wartawan menyatakan, dia meminta kepada lulusan USNI untuk mengubah gaya berpikir di era globalisasi. Para lulusan USNI diminta untuk menerapkan pola digital economy, artifical, big data, intelligence hingga robotic, hal ini diperlukan untuk menyambut revolusi industri 4.0.
“Kita tak bisa hindari adanya perubahan teknologi dunia sangat sangat cepat. Sehingga anak-anak didik itu kita arahkan bisa dan dapat menyesuaikan diri. Kalau memang pada saat itu juga mereka belum bisa mengikutinya. Mereka harus mampu untuk secara berpikir berubah melakukan perubahan dengan cepat,” ujarnya.
Dia meyakini bahwa seluruh anak didiknya mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, sambungnya. “Harus mampu menciptakan lapangan lapangan kerja. Sesuai dengan teknologi yang baru ini. Mereka itu memang harus tanggap dalam hal hal segala hal, sehingga perubahan-perubahan itu dapat diikuti. Mereka cepat mengikuti sehingga inovasi pun mereka akan melakukannya dengan cepat,” katanya.
Keijakan pendidikan tinggi dalam era revolusi industri 4.0 saat ini dinilai masih relevan lanjut Merry. Sehingga perubahan dapat dilakukan hanya pada program dan model layanan yang lebih banyak menggunakan teknologi digital.
“Artinya mengenai kurikulum standarisasi, peraturan itu tetap kita akan mengikuti apa yang telah diberikan Kemenristekdikti. Kita tidak bisa menyimpang dari pada peraturan-peraturan yang diberikan oleh pemerintah sekarang. Sudah semuanya online jadi karena online kita semua yang harus mengikuti dan memenuhi online ini semuanya terpenuhi,” pungkasnya. (Pam)
