Jakarta, www.geoenergi.co.id – Presiden Joko Widodo telah menetapkan 14 kawasan industri untuk dikembangkan per wilayah di Indonesia. Salah satu kawasan industri itu berada di daerah Teluk Bintuni. Di sana akan dibangun kawasan industri minyak dan gas (migas) dan pupuk.
“Kawasan yang timur itu adalah Teluk Bintuni. Di situlah akan dibangun kawasan industrinya,” papar Adie Rochmanto Pandiangan, Kepala Subdirektorat Pengembangan Kawasan Industri Kementerian Perindustrian RI ketika menjadi pembicara di ajang Business Forum Oil & Gas 2016 yang mengangkat tema “Strategi Pengembangan & Pemerataan Infrastruktur Penunjang Migas Kawasan Timur dalam Menunjang Ketahanan Energi Nasional”, yang diadakan Komunitas Migas Indonesia (KMI) di GKM Green Tower, Jakarta, Rabu (30/11/2016).
Lebih lanjut Adie menjelaskan bahwa kawasan Teluk Bintuni kaya dengan sumber daya gas alam. Karena itu pemerintah merencanakan pembangunan industri pupuk. Pertimbangan pemerintah industri pupuk membutuhkan gas untuk pengoperasiannya.
Dalam rapat telah menyepakati untuk industri akan mendapatkan gas di harga 3,5 dolar per mmbtu yang khusus berada di kawasan Industri.
Adie menyambung ceritanya bahwa gas mulai dimanfaatkan untuk industri di kawasan industri Teluk Bintuni sekitar tahun 2019. (Teks &foto: pam)
