PT PLN dan PT Jawa Satu Power Garap Proyek IPP PLTGU Jawa 1

0
2572
Share on Facebook
Tweet on Twitter
foto: ist

Jakarta, www.geoenergi.co.id – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero dan PT Jawa Satu Power, hari ini, Selasa (31/1) menandatangani Power Purchase Agreement (PPA) Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa-1 berkapasitas total 1760 MW. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PLN Sofyan Basir bersama dengan Direktur Utama PT Jawa Satu Power Ginanjar, Manager Overseas Power Project Dept Marubeni Corporation Akira Suda, dan Assistant General Manager Sojitz Corporation Ikuya Nakamura, disaksikan oleh Direktur Utama Pertamina Dwi Sucipto.

Dalam sambutannya Sofyan Basir mengatakan bahwa proyek PLTGU Jawa 1 ini sangat penting untuk mengantisipasi pertumbuhan ekonomi masyarakat, disamping itu proyek ini sebagai wujud komitmen kepedulian terhadap peningkatan energi bersih.

“Kami sangat berterimakasih kepada semua pihak terkait, ini merupakan bukti sinergi yang terjadi diantara 2 BUMN besar, mudah-mudahan dalam proses nya pun dapat memenuhi segala aspek baik dari perizinan, amdal, dan ketentuan lainnya, ini semua demi masyarakat Indonesia,” kata Sofyan Basir.

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Dwi Sucipto dalam sambutannya mengatakan bahwa penandatanganan PPA ini merupakan bukti nyata dari sinergi BUMN.

“Hari ini kita buktikan bahwa sinergi 2 BUMN besar di Indonesia dapat terjadi, PLN dan Pertamina. PLN telah melakukan yang terbaik bagi bangsa dan Negara, jadi proyek ini bukan hanya bagi PLN, bukan hanya bagi Pertamina, namun bagi bangsa Indonesia,” kata Dwi. Lebih lanjut Dwi berharap agar sinergi yang terjadi saat ini, akan memberi efek domino terhadap sinergi yang akan tercipta di masa mendatang.

PLTGU Jawa-1 ini akan dibangun di Cilamaya, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Pembangkit yang disediakan berfungsi sebagai load follower dengan Avaibility Factor tahunan yang diproyeksikan (AFp) sebesar 60%.

Dengan ditandatanganinya PLTGU Jawa 1, listrik yang dihasilkan pembangkit akan disalurkan ke Sistem Kelistrikan Jawa-Bali melalui jaringan transmisi 500 kV dari lokasi pembangkit ke Gardu Induk 500 kV Cibatu Baru di Cibatu, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat dengan panjang jaringan transmisi yang dibutuhkan sekitar 52 km.

Secara sistem, Proyek ini diperlukan untuk memperkuat sistem kelistrikan di Jawa-Bali serta dalam rangka meningkatkan pemanfaatan energi yang bersih. Untuk mempertahankan kondisi lingkungan, maka PT Jawa Satu Power juga diwajibkan untuk melakukan upaya-upaya dalam rangka memenuhi standar lingkungan hidup.

Sebagai pembangkit load follower, pembangkit ini memiliki peran sangat penting untuk menopang fluktuasi beban serta menjaga kualitas suplai tenaga listrik di sistem Jawa-Bali.

PT Jawa Satu Power merupakan perusahaan patungan (Special Purpose Company) yang dibentuk oleh para sponsor yaitu PT Pertamina (Persero) (dengan share 40%), Marubeni Corporation (dengan share 40%), dan Sojitz Corporation (dengan share 20%) yang dikhususkan untuk mengembangkan proyek ini. Sebagaimana yang dinyatakan sejak awal proses pengadaan, proyek PLTGU Jawa-1 ini merupakan proyek yang dilaksanakan dengan skema tanpa penjaminan dari Pemerintah Republik Indonesia.

Proyek ini merupakan proyek IPP PLTGU pertama yang dilengkapi dengan Floating Storage Regasification Unit (FSRU). FSRU berfungsi sebagai terminal penerimaan gas dimana gas akan disediakan oleh PLN, dimana alokasi gasnya telah mendapat persetujuan Menteri ESDM.

Untuk pendanaan proyek, selain dari ekuitas PT Jawa Satu Power sendiri, juga akan diupayakan dari pinjaman luar negeri yaitu dari ADB (Asian Development Bank), JBIC (Japan Bank for International Corporation) dan NEXI (Nippon Export of Investment). PT Jawa Satu Power menargetkan kepastian pendanaan proyek akan dapat diperoleh dalam jangka waktu maksimum 12 (dua belas) bulan sejak tanggal efektif (effective date) PPA ini.

PLTGU Jawa-1 ditargetkan akan beroperasi pada akhir 2020. Pembangkit ini akan menyuplai energi listrik ke Sistem Jawa-Bali sebesar ±8409 GWh setiap tahun, dengan jangka waktu kontrak 25 tahun. Proyek PLTGU Jawa-1 ini diperkirakan akan menelan total biaya sekitar USD 1,8 Milyar atau 24 Triliyun rupiah. (Pam)

LEAVE A REPLY