Arividya Noviyanto Pegang Kendali Total E&P Indonesie

0
459
Share on Facebook
Tweet on Twitter
foto: istimewa

Jakarta, www.geoenergi.co.id – Total Exploration & Production menunjuk Arividya Noviyanto sebagai President & General Manager Total E&P Indonesie (TEPI) dan Group Representative untuk Indonesia yang baru menggantikan Hardy Pramono (2014 – 2016), yang akan memasuki masa persiapan pensiun.

Arividya Noviyanto, yang efektif memegang posisi baru ini sejak 1 Januari 2017, sebelumnya di  TEPI menjabat sebagai Vice President of Finance, Human Resources, General Services, and Communication. Dia merupakan orang Indonesia kedua yang menduduki jabatan tertinggi di TEPI, salah satu afiliasi terbesar di Total SA.

Arividya Noviyanto menegaskan, “Prioritas utama TEPI pada tahun ini  adalah menahan penurunan produksi di Blok Mahakam dan di saat yang penting ini memastikan bahwa proses transfer operator Blok Mahakam ke Pertamina dapat berlangsung mulus.” Sebagaimana diketahui, TEPI (operator dengan 50% participating interest, 50% INPEX Ltd) akan mengakhiri kontraknya setelah hampir 50 tahun beroperasi di Mahakam PSC pada 31 Desember 2017.  PT Pertamina Hulu Mahakam telah ditunjuk Pemerintah Republik Indonesia sebagai operator baru per 1 Januari 2018.  Tahun  2017 ini akan menjadi krusial untuk proses transisi ini, dan untuk tujuan tersebut TEPI telah membentuk sebuah unit khusus pada Desember 2015 bernama Transition Mahakam Operatorship (TMO).

Meski mengoperasikan banyak lapangan tua di Blok Mahakam, TEPI, dengan dukungan SKKMigas, telah berhasil menjaga produksi tetap baik. Produksi gas (inlet) pada 2016 mencapai rata-rata 1,64 BCFD dan 64.000 BOD likuid (minyak dan kondensat). Untuk tahun 2017, TEPI memproyeksikan produksi di Blok Mahakam mencapai 1,43 BCFD  untuk gas, dan 53.000 BOD untuk likuid  sebagaimana dinyatakan dalam Rencana Kerja dan Anggaran 2017 (WP&B 2017).

“Kami memproduksi minyak dan gas di blok yang sudah mature, sehingga penurunan produksi secara alamiah adalah tantangan yang harus kami kelola,” kata Arividya. Dia menambahkan bahwa tahun ini investasi TEPI akan lebih rendah dibandingkan 2016, sehubungan dengan situasi harga minyak dunia dan kontrak PSC yang menjelang berakhir.

Pada 2016, TEPI juga membukukan prestasi yakni  sepanjang tahun tanpa Tidak Masuk  Kerja Karena Cedera (Lost Time Injury/LTI). “Pencapaian yang bagus ini berkat kami menerapkan secara ketat prinsip-prinsip Kesehatan, Keselamatan dan Kelestarian Lingkungan sebagai nilai utama. Kami akan tetap meneruskan perilaku dan budaya itu sambil tetap menerapkan pula good governance, compliance, serta operational excellences,” kata Arividya Noviyanto.

Alumni Institut Pertanian Bogor (masuk tahun 1983 di jurusan Teknik Industri) dan Magister Management Universitas Indonesia (lulus 1995) ini bergabung di TEPI pada tahun 1994 sebagai Senior Cost Controller. Dari tahun ke tahun karirnya terus menanjak hingga ia dipercaya menjabat sebagai Finance Advisor for Northern Europe Zone (2002), di kantor pusat Total E&P, di Paris. Kemudian menjadi Finance Controller pada Total E&P Nederland (2005), di Denhaag.  Pada 2007, Arividya  dipromosikan menjadi VP Finance di TEPI, kemudian merangkap jabatan lagi sebagai VP Human Resources & General Services (2010), dan sebagai VP Communication (2012), sebelum akhirnya menjadi orang nomor satu di TEPI pada 2017. (Pam)

LEAVE A REPLY