Mantan Wartawan Geoenergi Terbitkan Buku “7 Jalan Menuju Keamanan Energi”

0
279
Share on Facebook
Tweet on Twitter

Jakarta, www.geoenergi.co.id – Di kalangan pengamat dan wartawan energi pengarang buku berjudul “7 Jalan Menuju Keamanan Energi”, Ishak Pardosi sudah tidak asing lagi. Kepiawaiannya dalam menyusun kalimat sudah tidak diraguan. Karena kemampuan yang mumpuni itu, dia pun baru saja menerbitkan buku tersebut dan akan segera beredar di pasaran. dalam kesempatan bertemu rekan wartawan kemarin, 31 Januari 2017, sang penulis buku ini menuturkan karya tersebut, merupakan kumpulan hasil wawancara yang dibumbui sedikit analisis tentang kondisi sektor energi Indonesia saat ini, yang dalam tiga tahun terakhir mengalami kelesuan.

Lebih lanjut Pria kelahiran tanah Batak ini mengungkapkan bahwa buku ini dibagi dalam 7 Bab. “Buku ini menguraikan kembali makna keamanan energi, yang pada intinya adalah bagaimana mencapai kebutuhan energi nasional tanpa harus terjebak dalam pro-kontra urgensi impor energi. Keamanan energi berbeda dengan kedaulatan energi ataupun ketahanan energi. Keamanan energi lebih menitikberatkan tentang upaya sebuah negara untuk memenuhi kebutuhannya. Salah satu negara paling konkrit adalah Singapura, yang sama sekali tidak memiliki sumber minyak atau gas, tetapi tetap mampu bersaing secara ekonomi,” jelasnya.

Di bagian lain, sambungnya buku ini juga membahas tentang pentingnya peran pemerintah untuk memberikan hak istimewa kepada PT Pertamina (Persero) sebagai BUMN dalam pengelolaan sumber daya alam Indonesia. Namun demikian, dia juga menjelaskan bahwa kehadiran perusahaan energi milik asing juga tidak perlu dipersoalkan selama kebutuhan energi nasional bisa terpenuhi. Dengan begitu, keamanan energi merupakan cita-cita yang harus diperjuangkan bersama-sama, tanpa harus membeda-bedakan perusahaan nasional ataupun asing.

Sebagai sebuah karya wartawan yang berkecimpung di sektor energi, penulis menyadari buku ini hanyalah sebuah renungan singkat yang belum mampu menjawab secara utuh tentang bagaimana membangun energi Indonesia ke arah yang lebih baik. Tetapi paling tidak, penulis berharap buku ini telah menambah khazanah dalam bingkai energi Indonesia. (pam)

LEAVE A REPLY