BPH Migas Tinjau Kesiapan Stakeholder Energi dan Infrastruktur Jelang Lebaran

0
229
Share on Facebook
Tweet on Twitter

Semarang, www.geoenergi.co.id – Dalam rangka meninjau kesiapan Badan Usaha Energi serta infrastruktur jalur mudik pada Hari Raya Idul Fitri 1438 H, BPH Migas sebagai Koordinator Posko Nasional ESDM melaksanakan Kunjungan Lapangan yang dilaksanakan oleh 3 tim dengan rute Jawa Tengah dan Jawa Timur bekerja sama dengan PT. Pertamina (Persero), PT. PLN, PT. PGN, PT. KJG, PT. PJB, dan Direktorat Bina Marga Kementerian PUPR.

Dalam lawatannya ke Semarang, Tim 1 BPH Migas yang langsung dipimpin oleh Kepala BPH Migas yang sekaligus Koordinator Posko Nasional ESDM, Dr. Ir. M. Fanshurullah Asa, MT. berkesempatan untuk menghadiri rapat koordinasi kesiapan Badan Usaha dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri 1438 H.

Kepala BPH Migas di Semarang, Minggu, (11/6) mengatakan “Badan Usaha yang terdiri dari PT. Pertamina (Persero), PT. PLN, PT. PGN, PT. KJG, PT. PJB telah menyatakan kesiapannya dalam memberikan pelayanan yang prima dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri 1438H dengan strategi yang sudah direncanakan serta antisipasinya.”

Tim 1 Kunjungan Lapangan BPH Migas juga berkesempatan untuk meninjau kesiapan salah satu program SATGAS milik PT. Pertamina (Persero), yaitu KiosK Pertamax yang berada di Jalan Raya Soekarno Hatta Weleri, Kab. Kendal. Peninjauan lokasi Kiosk Pertamax ini pula ditujukan untuk memastikan bahwa sarana dan prasarana hingga sumber daya manusia yang ada di lokasi sudah sesuai dengan kebutuhan.

Kepala BPH Migas, Dr. Ir. M. Fanshurullah Asa, MT mengatakan “PT. Pertamina dengan ketahanan stok BBM rata-rata diatas 5 hari telah menciptakan Inovasi dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri 1438 H, salah satunya adalah dengan membentuk Program SATGAS merupakan bentuk komitmen PT. Pertamina dalam memberikan pelayanan yang semakin baik bagi masyarakat.”

Selain berfokus dalam hal meninjau kesiapan Badan Usaha, Tim 1 BPH Migas bersama dengan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR melaksanakan simulasi dalam rangka melihat langsung kesiapan sarana jalur mudik melalui darat, yaitu tol Batang – Semarang. Hasil simulasi dapat disimpulkan bahwa 2 jembatan penghubung antara lain Jembatan Bailey Kali Boyo dan Kali Urang belum terbangun yang menyebabkan jalur jalan hanya disediakan 1 lajur saja dan hal ini yang menjadikan jalur tol Batang – Semarang belum dapat difungsionalkan secara maksimal.(pam)

LEAVE A REPLY