ESDM dan The Oil & Gas Year Dorong Investasi Luar Negeri di Indonesia

0
20
Share on Facebook
Tweet on Twitter
foto: istimewa

Jakarta, www.geoenergi.co.id – Indonesia tengah menghadapi momen krusial. Saat ini Indonesia sedang melakukan berbagai perubahan untuk memenuhi tuntutan kelas menengah yang terus meningkat serta konsumsi lebih dari 250 juta penduduknya.

Pada titik balik di bidang sosial dan ekonomi ini, industri minyak dan gas diatur sedemikian rupa untuk memainkan peran utama yang dipimpin oleh pemerintah dengan tujuan untuk mengatasi masalah-masalah kronis yang memperlambat pertumbuhan salah satu dari 20 negara teratas penghasil minyak dan gas ini.

Kondisi saat ini menunjukkan tantangan yang harus dihadapi sama banyaknya dengan kesempatan yang ada, baik bagi perusahaan lokal mapun internasional. Pada bulan April lalu, Menteri ESDM Ignasius Jonan mengumumkan bahwa Indonesia menargetkan investasi sebanyak USD 200 milyar hingga tahun 2027 untuk mengimbangi penurunan produksi minyak. Proyek-proyek di sektor infrastruktur, logistik dan eksplorasi ternyata memiliki daya tarik paling kuat bagi investasi luar negeri meskipun diperlukan ketegasan pemerintah dan badan regulasi lainnya untuk mengurangi kekhawatiran para investor lokal maupun asing.

Untuk mencapai komitmen tersebut, Kementerian ESDM menjalin kemitraan dengan The Oil & Gas Year untuk mengumpulkan wawasan, opini dan proyeksi dari 200 lebih perusahaan minyak dan gas lokal serta internasional yang berpengaruh, perbankan, institusi keuangan serta lembaga pemerintahan untuk menyajikan suatu pedoman bagi investor terkait berbagai masalah utama dan solusi untuk meningkatkan daya tarik dan kelayakan pasar Indonesia.

Dalam edisi terbaru ini, The Oil & Gas Year mengulas berbagai aspek industri hidrokarbon secara lengkap, menggabungkan rantai nilai sektor energi terbarukan dan memberikan fokus khusus pada eksplorasi, infrastruktur, logistik dan kegiatan pembangkit tenaga listrik yang akan menyoroti upaya-upaya yang dilakukan dalam lanskap perbaikan sektor industri dan pergeseran dalam tujuan konsumsi energi untuk Energy Policy Mix 2025.

Edisi sebelumnya menampilkan hasil wawancara dengan kalangan eksekutif terkemuka dari berbagai BUMN seperti Pertamina, perwakilan resmi dari badan pemerintah SKK Migas dan Indonesian Petroleum Association, serta wawasan mendalam dari perusahaan-perusahaan internasional seperti BP, PWC dan Mitsui dan juga perusahaan-perusahaan lokal. (ant/pam)

LEAVE A REPLY