Tahta Neng Nicke Sebagai Dirut Pertamina di Ujung Tanduk

0
1018
Share on Facebook
Tweet on Twitter

Jakarta, www.geoenergi.co.id – Penolakan dan kekecewaan FSPPB atas ditetapkannya Direksi Pertamina dari eksternal tanggal 29 Agustus lalu terbukti.

Belum genap satu pekan Nicke Widyawati menjabat Dirut Pertamina, kini banyak dipertanyakan berbagai pihak, terlebih dengan adanya dugaan keterlibatannya dalam kasus Korupsi PLTU Riau-1, demikian pernyataan Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu, Arie Gumilar pada www.geoenergi.co.id, di Jakarta, Rabu (5/9).

Dari berbagai pemberitaan di Media, KPK telah menyatakan bahwa yang bersangkutan telah dipanggil KPK sebagai saksi dalam kasus tersebut.

“Secara langsung ataupun tidak langsung perusahaan kami PT Pertamina (persero) jadi ikut disebut-sebut, dan ini menjadi citra buruk buat kami sebagai Pekerja Pertamina,” tegas Arie.

Arie pun mengungkapkan kejengkelannya kepada pemerintah dengan penunjukan Nicke sebagai Dirut Pertamina, lantaran telah menodai apa yang telah dilakukan oleh para pekerja Pertamina.

“Pekerja yang sudah bersungguh-sungguh menerapkan Good Corporate Governance (GCG) dengan Tata Nilai 6C-nya (Clean, Confident, Competitive, Customer Focus, Comercial dan Capable) dinodai oleh keputusan pemerintah yang menunjuk direksi secara ceroboh,” katanya.

Untuk itu pentolan FSPPB inipun mendesak agar Nicke segera meletakkan jabatan dirutnya. ” Kami mendesak agar Nicke Widyawati mengundurkan diri dari jabatan Direktur Utama Pertamina atau Menteri BUMN segera menonaktifkan Nicke Widyawati dan menggantinya pada kesempatan pertama sesuai dengan kriteria yang disampaikan FSPPB dalam berbagai kesempatan dan media,” tegas Arie.

Arie pun menyatakan bahwa kriteria Dirut Pertamina haruslah orang yang paham bisnis pertamina dari hulu sampai hilir, bebas dari kepentingan politik, memiliki integritas dan mampu melawan berbagai tekanan dari pihak manapun serta yang paling penting adalah menjadikan pekerja sebagai stake holder utama. Masukan dari pekerja melalui FSPPB senantiasa dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan strategis bisnis perusahaan.

“FSPPB mendukung KPK sepenuhnya untuk mengusut tuntas kasus korupsi yang melibatkan Dirut Pertamina, dan kami mendesak agar KPK harus dapat meyakinkan bahwa dalam hal pemeriksaan dan penyidikan, Dirut Pertamina tidak menggunakan Anggaran dan Fasilitas PT Pertamina (Persero),” tutup Arie. (Pam)

LEAVE A REPLY