First Synchronization Gas Turbine Jawa 2

0
709
Share on Facebook
Tweet on Twitter

Jakarta, www.geoenergi.co.id – PT PLN (Persero) semakin berkomitmen dalam peningkatan kehandalan listrik di wilayah DKI Jakarta. Ini direalisasikan dengan pelaksanaan First Synchronization Gas Turbine (GT) proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa 2, Kamis (10/5).

First Synchronization tersebut dilakukan terhadap GT #4-1 PLTGU Jawa 2. Pembangkit listrik ini dibangun di area PT Indonesia Power UPJP Priok, Jakarta Utara. Pembangkit tersebut akan memproduksi daya sebesar 800 megawatt (MW), yang berasal dari Gas Turbine (2×300 MW) dan Steam Turbine (1×200 MW).

“Sinkronisasi pertama ini akan menjadi penghubung pada sistem jaringan transmisi di DKI Jakarta dan sekitarnya. Listrik dari PLTGU Jawa 2 ini akan disalurkan kepada sistem jaringan transmisi dan gardu induk PLN,” ujar Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat, Haryanto WS, usai menyaksikan event First Synchronization tersebut.

PLTGU-Jawa-4-630x420

Proyek PLTGU Jawa 2 pengerjaannya dibawahi oleh PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB) dengan pelaksanaan oleh PLN Unit Pelaksana Proyek Pembangkit Jawa Bagian Barat (UPP PJBB) 2. Kontrak pembangunan proyek berlaku efektif sejak 23 November 2016 lalu dengan nilai kontrak sebesar Rp 6.091 trilyun.

Keberhasilan pengerjaan First Synchronization ini menjadi simbol telah terhubungnya PLTGU Jawa 2 untuk GT #4-1 dengan sistem transmisi Jawa-Bali dengan kapasitas daya sebesar 300 MW. GT ini ditargetkan mulai beroperasi pada 10 Juni 2018 mendatang.

Evakuasi daya yang dihasilkan oleh PLTGU Jawa 2 akan disalurkan melalui GISTET 500 kV Priok. Selanjutnya dari IBT 500 kV/150 kV akan disalurkan ke sistem jaringan 150 kV ke arah GIS 150 kV Priok Timur Baru dan GIS 150 kV Priok Barat.

Kebutuhan gas PLTGU Jawa 2 ini disuplai dari Nusantara Regas. Pemakaian gas sekitar 72,82 BBTU untuk pengoperasian 1 unit Gas Turbine tersebut pada beban 300 MW.

“Penyelesaian proyek PTGU Jawa 2 (1×800 MW) akan memberikan manfaat besar bagi ketersediaan pasokan listrik di DKI Jakarta, khususnya kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018 yang digelar pada 18 Agustus 2018 hingga 2 September 2018 nanti,” papar Haryanto. (Pam/foto: Humas PLN)

LEAVE A REPLY