BATAN Gandeng KIPI Sosialisasikan Iptek Nuklir ke Masyarakat

0
192
Share on Facebook
Tweet on Twitter
foto: Humas BATAN

Serpong, www.geoenergi.co.id – Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dan Komunitas Ilmu Pertahanan Indonesia (KIPI) sepakat melakukan kerja sama menyosialisasikan teknologi nuklir kepada masyarakat. Kesepakatan ini ditandai dengan ditandatanganinya naskah kerja sama oleh kedua belah pihak di Gedung 90, Kawasan Nuklir Serpong, Puspitek, Tangerang Selatan, Kamis (19/01).

Kerja sama ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kegiatan sosialisasi iptek nuklir kepada para pemangku kepentingan dan masyarakat luas dengan harapan iptek nuklir tidak hanya dipahami sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) namun juga sangat bermanfaat bagi kesejahteraan manusia. Kepala BATAN, Djarot Sulistio Wisnubroto mengatakan, BATAN adalah lembaga pemerintah yang salah satu tugasnya adalah memberikan rekomendasi kepada pemerintah terkait dengan pemanfaatan teknologi nuklir di Indonesia.

“Berbicara soal nuklir jangan dilihat dari sisi PLTN saja, melainkan juga menyentuh pertanian, kesehatan, industri, lingkungan dan lain-lain untuk menuju kemandirian bangsa,” ujar Djarot.

Sebagai Mitra BATAN, Ketua KIPI, Syarifudin Tippe menyambut baik kerja sama ini dan berharap dapat bersinergi dengan dalam melakukan pertahanan khususnya non militer termasuk di dalamnya mewujudkan kedaulatan energi.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir (PTBGN) sekaligus penggagas kerja sama kedua belah pihak, Agus Sumariyanto menceritakan, kerja sama ini didasari atas kesadaran bahwa sosialisasi tentang iptek nuklir khususnya untuk energi seharusnya tidak hanya dilakukan oleh jajaran struktural di pemerintahan saja namun juga harus ditempuh melalui jalur non struktural yaitu dengan melibatkan berbagai komunitas seperti KIPI.

“Melalui pendekatan non struktur pemerintahan seperti KIPI inilah diharapkan nantinya dapat menyampaikan iptek nuklir kepada pemangku kepentingan di negeri ini seperti Presiden atau Wakil Presiden,” kata Agus.

Salah satu wujud implementasi dari kerja sama ini adalah dengan memasukkan materi energi nuklir dan mineral ke dalam kurikulum pengajaran di Universitas Pertahanan. Selain itu juga mengingat pentingnya pertahanan negara, diharapkan materi bela negara dapat dimasukkan ke dalam kurikulum pengajaran di Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN) agar para mahasiswanya sejak dini telah mengerti pentingnya menumbuhkan rasa nasionalisme dan bela negara.

Senada dengan Agus, Wakil Sekjen KIPI, Dahrin La Ode mengatakan, dengan adanya kerja sama ini, KIPI akan membantu BATAN dalam menyosialisasikan program nuklir khususnya untuk energi kepada masyarakat luas. La Ode mengakui, saat ini program energi nuklir di Indonesia masih terganjal oleh beberapa kelompok masyarakat yang menginginkan agar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia tidak terbangun.

“Oleh karena itu, jika ke depan ada kebijakan pengembangan iptek nuklir untuk energi, KIPI akan turut menyosialisasikan kebijakan ini kepada masyarakat bahwa nuklir untuk listrik ini aman dan menguntungkan bagi masyarakat,” ujar La Ode. (pam)

LEAVE A REPLY