FSPPB: Elia Massa Manik Jadi Dirut Pertamina, Musibah bagi Migas Indonesia!

0
275
Share on Facebook
Tweet on Twitter
foto: pam

Jakarta, www.geoenergi.co.id – Terkait dengan semakin santer kabar bahwa Direktur Utama Pertamina yang baru yaitu Elia Massa Manik telah ditetapkan, tentunya sangat mengejutkan dan membikin geram bagi para pekerja PT Petamina (persero), yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB). Hal itu disampaikan oleh Presiden FSPPB Noviandri kepada wartawan, Rabu (15/3).

Menurut penilaian Noviandri terhadap Dirut Pertamina yang baru kurang pantas untuk memegang jabatan tersebut. “Dari track record yang bersangkutan sepanjang yang kami ketahui, saat di Elnusa dan sebagai Dirut Holding Perkebunan juga tidak punya kinerja yang mentereng sehingga pantas untuk duduk sebagai Direktur Utama Pertamina sebagai perusahan Migas terbesar saat ini,” tegasnya.

Lebih lanjut Noviandri memaparkan, “Pertamina sedang mempuyai kinerja yang sangat baik, membukukan keuntungan lebih dari 3 milyar dollar yang sangat besar. Sehingga Pertamina mampu menyetorkan deviden dan pajak yang besar bagi negara ini.”

Presiden FSPPB Noviandri (foto: Pam)
Presiden FSPPB Noviandri (foto: Pam)

Federasi sangat paham bahwa kewenangan penetapan Direktur Utama Pertamina dimana sahamnya 100% milik pemerintah adalah di tangan pemerintah dalam hal ini mentri BUMN atau mungkin Presiden, sambung Noviandri. Tapi kewenangan yang dimiliki Pemerintah mestinya juga mempertimbangkan masukan stakeholder lainnya salah satunya adalah pekerja Pertamina yang bergabung dalam FSPPB.

“Federasi pada prinsipnya tidak menolak adanya Dirut dari luar Pertamina, dan pernah punya pengalaman dirutnya dari luar Pertamina ada kinerjanya yang bagus ada yang tidak. Federasi menginginkan Direktur Utama Pertamina yang paham bisnis Migas termasuk punya networking ke dunia international khususnya Migas,” ujarnya.

Noviandri mengingatkan pula soal kegiatan Migas tidak bisa lagi bicara domestik dan Dirut Pertamina yang baru tidak ada waktu lagi untuk belajar. “Dia harus sudah punya visi dan begitu dia dilantik dia harus mampu tancap gas, dan hal ini tentunya belum dimiliki oleh Elia. Pertamina adalah BUMN besar dan penghuni 100 fortune, tentu Pemerintah tidak bisa lagi coba-coba dalam penempatan Dirut Pertamina seperti yang lalu,” katanya.

Ditegaskan lagi oleh Noviandri, “Kalau pada akhirnya Elia Massa Manik dilantik jadi Dirut Pertamina, ini benar benar musibah bagi dunia Migas Indonesia! Kementerian dipimpin oleh yang bukan berbasis Migas. Kemudian Pertamina oleh orang yang tidak paham Migas.”

Noviandri juga menyatakan, “Kalau kedatangan beliau ke Pertamina untuk melakukan unbundling, mensukseskan holding migas atau menjual Pertamina ke pihak lain atau hal-hal lain yang tidak berhubungan dengan pengembangan Pertamina. Tentunya dia akan banyak menghabiskan waktu dan tenaganya untuk berhadapan dengan Pekerja.”

Karena itu dia meminta kepada pihak terkait, Menteri BUMN, Menteri ESDm dan Presiden RI agar pertimbangkan keputusan tersebut. “Kami minta Pemerintah dalam hal ini Mentri BUMN, Mentri ESDM dan Presiden RI untuk berfikir ulang dan hati hati dalam menentukan Direktur Utama Pertamina yang baru supaya energy bangsa ini tdk tersita dengan hal hal yg tidak perlu,” pungkasnya. (Pam)

LEAVE A REPLY