Toshiba Kirim Turbin dan Generator Uap untuk Tanjung Jati B

0
202
Share on Facebook
Tweet on Twitter
ilustrasi: Toshiba

Tokyo, www.geoenergi.co.id – Toshiba menyediakan dua unit turbin dan generator uap (STG) 1000 MW untuk proyek perluasan PLTU Tanjung Jati B Unit 5 & 6. Pengiriman peralatan utama dimulai pada 2019, operasi komersial dimulai pada 2021.

Toshiba Corporation mengumumkan bahwa telah memenangkan pesanan dalam pengadaan dua turbin dan generator uap (STG) ultra-superkritikal 1000 MW, transformer utama dan peralatan terkait, dan 500 kV Gas Insulated Switchgear (GIS) untuk proyek perluasan pembangkit listrik tenaga uap batubara Tanjung Jati B Unit 5 & 6 di Indonesia.

Toshiba akan memulai pengiriman peralatan utama ke lokasi proyek pada 2019. Pembangkit tersebut akan mulai beroperasi secara komersial pada 2021, dan kapasitas keluarannya akan menjadikannya sebagai salah satu di antara pembangkit terbesar di Indonesia. Proyek ini akan menambah dua unit turbin dan generator ultra-superkritikal 1.000 MW di lokasi yang bersebelahan dengan Unit 1 sampai 4 yang sudah ada.

Mengomentari pesanan tersebut, Takao Konishi, Wakil Presiden Toshiba untuk Sistem Energi & Solusi Perusahaan mengatakan “Kami telah memasok pembangkit dengan empat unit STG kapasitas 660 MW untuk unit 1 sampai 4, dan saya percaya kinerja mereka yang baik dan kecanggihan dari teknologi peralatan kami sebagai faktor utama dalam memenangkan pesanan baru ini. Pemerintah Indonesia merencanakan untuk membangun tambahan pasokan listrik sebesar 35 GW, dan proyek Tanjung Jati B ini diposisikan sebagai salah satu proyek perluasan utama penambahan sumber daya listrik. Pembangkit Tanjung Jati B akan memberikan kontribusi untuk mengatasi peningkatan tekanan akan kebutuhan listrik. Kami bangga menjadi bagian dari proyek ini.”

Indonesia merupakan produsen batubara global yang terbesar keempat dan batubara tetap menjadi sumber utama penyediaan listrik kepada sebagian besar penduduk negara tersebut. Pemerintah Indonesia bertujuan untuk mengurangi emisi CO2 sebesar 29 persen pada 2019 dengan mewajibkan produsen listrik tenaga batu bara untuk menggunakan batubara yang bersih dan teknologi rendah emisi.

Toshiba memiliki banyak pengalaman dalam proyek-proyek pembangkit listrik di Indonesia, termasuk proyek perluasan pembangkit listrik tenaga uap batu bara Lontar, proyek perluasan pembangkit listrik tenaga uap batu bara Cirebon, dan proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi Sarulla. Toshiba akan terus memberikan kontribusi untuk pasokan listrik yang stabil di Indonesia dan memperluas pasokan sistem pembangkit listrik efisiensi tinggi di pasar global. (pam)

LEAVE A REPLY