Listrk PLN Mengalir Sampai Daerah Pedalaman di Tanah Papua

0
520
Share on Facebook
Tweet on Twitter

Jayapura, www.geoenergi.co.id – Sekitar 2.500 desa dan sembilan ibukota kabupaten menjadi tugas PLN, khususnya PLN Wilayah Papua dan Papua Barat untuk menerangi tanah Papua pada tahun 2019 mendatang. Sudah 92 desa yang terlistriki di tahun 2016 lalu dimana 70 desa di Provinsi Papua Barat dan 22 desa di Provinsi Papua. PLN kembali memiliki target yang tidak main-main, yaitu 365 desa dan 8 ibukota kabupaten yang akan dialiri listrik PLN di tahun 2017 ini.

Pada 365 desa yang rencananya akan dilistriki PLN pada tahun ini, tersebar di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Sejumlah kurang lebih 231 desa berada di Provinsi Papua dan 134 desa lainnya berada di wilayah Provinsi Papua Barat. Sejauh ini PLN telah meresmikan 1 ibukota kabupaten dan 4 desa yang akhirnya terlistriki di mana sebelumnya gelap gulita.

” Kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri bagi kami apabila daerah-daerah yang ada di Papua dan Papua Barat ini dapat teraliri listrik dari PLN. Terdapat tantangan-tantangan yang harus kami lewati untuk menerangi suatu daerah di Papua salah satunya jarak dan sarana yang ada,” kata Haryanto WS, Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua PLN.

Salah satu ibukota kabupaten yang telah berhasil dilistriki adalah Fef yang merupakan ibukota dari Kabupaten Tambrauw. Ini merupakan ibukota kabupaten dengan akses dan kondisi geografis yang tidak mudah untuk dilalui. Hal tersebut juga merupakan kendala utama yang dihadapi PLN dalam melistriki desa-desa di seluruh Papua dan Papua Barat. Kondisi tersebut hampir dirasakan oleh PLN dalam menerangi Bumi Cenderawasih ini.

“Meskipun terdapat kendala-kendala dalam melistriki daerah-daerah di Papua ini dimana salah satunya mobilisasi material, namun kami akan terus berupaya agar masyarakat-masyarakat di pedalaman dapat menikmati listrik seperti di daerah-daerah lainnya yang sudah menikmati listrik terlebih dulu,” lanjut Haryanto WS.

Keterlambatan dalam mobilisasi material yang memiliki dampak cukup signifikan oleh PLN dalam melistriki suatu daerah dapat teratasi meskipun memakan waktu yang lebih dari target yang telah ditentukan sebelumnya. Kelancaran PLN dalam melistriki suatu daerah tidak lepas dari bantuan seluruh lapisan masyarakat dan stakeholder yang ada di Papua dan Papua Barat.

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan pemerintah setempat dalam yang terus mendukung program Papua Terang sehingga dapat terealisasi dengan cepat. Kami juga akan terus berjuang agar seluruh masyarakat di Papua dan Papua Barat bisa merasakan cahaya lampu di malam hari secara merata,” tegas Haryanto WS.

Perasaan bahagia pun dirasakan pula oleh masyarakat di Ibukota kabupaten Fef, dimana beberapa waktu belakangan ini daerah tersebut mengalami kegelapan. Penerangan yang hanya seadanya membuat pemerintah dan masyarakat mengharapkan kehadiran PLN di ibukota kabupaten tersebut. Hubungan yang berjalan baik antara PLN dan juga Pemerintah Kab. Tambrauw sehingga terwujud “Habis Gelap Terbitlah Terang” di Ibukota Kabupaten Fef.

“Sebelumnya kami belum ada penerangan sama sekali dan masih sangat gelap di desa ini, penerangan hanya menggunakan damar/pelita. Kami sangat merasa bangga yang dimana sebelumnya mengalami kegelapan dan saat ini sudah dapat penerangan dari PLN. Kami ucapkan terima kasih kepada pemerintah dan PLN yang telah bersedia menerangi desa Fef ini. Semoga dengan adanya listrik ini dapat membantu kami dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari baik dari segi pendidikan, kesehatan, pemerintahan, dll. Harapan kami agar kedepannya listrik dapat beroperasi selama 24 jam,” ungkap Kepala Distrik Fef Yosep Yewen.(pam)

LEAVE A REPLY