Berburu Cadangan Migas hingga ke Deep Water

0
467
Share on Facebook
Tweet on Twitter

Jakarta, www.geoenergi.co.id – Eksplorasi untuk mendapatkan sumber minyak dan gas baru teruis dilakukan hingga ke daerah laut dalam (deep water) sekalipun. Tujuannya tidak lain untuk menjadikan cadangan migas Indonesia. Sejak 2003 hingga 2014, adangan migas Indonesia terus mengalami penurunan. Perlu diketahui dalam kurun waktu 5 sapai 10 tahun terakhir dapat dibilang tidak ada penemuan cadangan migas yang besar di Indonesia. Misalnya, untuk gas yang terakhir ditemukan adalah Lapangan Abadi di Blok Masela, demikian penjelasan dari Gunung Sardjono Hadi, Presiden Direktur PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dalam acara Indonesian Deep Water Forum 2016 yang Pertama dengan tema “Mendorong Kesiapan Teknologi Migas dalam Menunjang Eksplorasi Laut Dalam”. Acara ini digelar oleh Komunitas Migas Indonesia (KMI) di GKM Green Tower, kawasan TB Simatupang, Jakarta, Rabu (26/10).

Gunung Sardjono Hadi, Presiden Direktur PT Pertamina Hulu Energi (PHE). foto: pam
Gunung Sardjono Hadi, Presiden Direktur PT Pertamina Hulu Energi (PHE). foto: pam

Gunung ungkapkan pula jika pemerintah mau melakukan survei di area laut lepas, maka akan dapat menarik keinginan investor masuk ke bisnis migas lagi. Memang untuk menggaet investor ke bisnis migas di wilayah deep water yang kedalamannya bisa lebih dari 500 meter tidak gampang.

Sementara itu menurut Sinta Damayanti, Kepala Dinas Keteknikan Geologi & Geofisika SKK Migas persoalan mahalnya biaya juga jadi persoalan. Belum lagi ditambah dengan risiko yang ditemukan saat eksplorasi. Dia mencontohkan kasus yang ada di sumur Lengkuas daerah Papua Barat yang didapat hanya gas indication dan sisanya dry. Sumur Lengkuas ini dapat dikatakan sebagai sumur termahal di Indonesia dengan biaya sampai US$ 225 juta dan hasilnya dry.

Persoalan biaya yang besar juga ditekankan oleh Sinang Bulawan, Praktisi Deep Water Indonesia. Menurutnya, perhitungan kesuksesan dari pengembangan lapangan migas di laut dalam adalah dari cadangan yang ditemukan versus biaya yang dikeluarkan. Karena itu dia menyarankan dalam pengembangan migas di laut dalam kiranya perlu dilakukan secara bersama-sama atau terintegrasi oleh beberapa perusahaan. Tujuannya tidak lain adalah untuk dapat menanggulangi semua biaya yang dikeluarkan. (Pam)

LEAVE A REPLY