Industri dan Semua Stakeholders Dapat Dukung Hulu Migas

0
391
Share on Facebook
Tweet on Twitter
foto: Humas SKK MIgas

Jakarta, www.geoenergi.co.id – Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi hari Rabu, (01/02) menyampaikan updatemigas di hadapan pelaku bisnis hulu migas dari IPAConvex. Dalam kesempatan itu, Amien menyampaikan hingga akhir 2016, terdapat 283 wilayah kerja (WK) migas di Indonesia, yang terdiri dari 85 WK eksploitasi dan 198 WK eksplorasi.

Kemudian Amien menjelaskan pula bahwa Lifting minyak mencapai 829.200 barel per hari (bph), di atas target APBN sebesar 820.000 bph. Sedangkan untuk Lifting gas mencapai 6.628 MMSCFD, yang telah melampaui target APBN sebesar 6.438 MMSCFD.

“Di tahun 2016, industri hulu lakukan 13 survei Seismik dan 43 pengeboran eksplorasi. Selain itu, industri juga melakukan 227 pengeboran pengembangan, 1.012 kegiatan kerja ulang, dan 38.827 perawatan sumur,” katanya.

Untuk Investasi, lanjut Amien, sudah mencapai US$11,15 miliar di 2016, turun 27% dari US$15,34 miliar di 2015. Penurunan ini masih disebabkan harga minyak. APBN 2017 menargetkan lifting 815.000 barel per hari untuk minyak dan 1.150.000 barel minyak ekuivalen untuk gas.

Selama 2017, diharapkan 16 proyek fasilitas produksi hulu migas baru bisa beroperasi. Dalam updatemigas tersebut, Amien Sunaryadi juga menyampaikan prediksi SKK Migas tentang penurunan produksi migas di masa depan.

“Tanpa terobosan, produksi di 2050 hanya 83.000 barel per hari untuk minyak dan 221.000 barel minyak ekuivalen per hari untuk gas. Penurunan tersebut tentu mengancam ketersedian energy karena kontribusi migas dalam energi mix Indonesia masih besar. Saya meminta industri dan semua staleholders dapat mendukung hulu migas, sehingga krisis energi bisa dihindari,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY