Pulau Sumba Jadi Pulau Ikonis Energi Terbarukan

0
279
Share on Facebook
Tweet on Twitter
foto: humas esdm

Jakarta, www.geoenergi.co.id – Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Rida Mulyana saat membuka kegiatan Sumba Investment Forum, di Jakarta, Senin, 20 Februari 2017 mengungkapkan adanya investor swasta, lembaga donor, serta lembaga pembiayaan lainnya yang akan berpartisipasi dan berkontribusi dalam merealisasikan Pulau Sumba sebagai Pulau Ikonis (SII) Energi Terbarukan.

Rida mengutip kajian Rencana Umum Penyediaan Energi Sumba (RUPES) yang disusun oleh ADB pada tahun 2015, untuk pencapaian rasio elektrifikasi 95 persen Pulau Sumba pada tahun 2020 dibutuhkan total nilai investasi sebesar US$ 428.4 juta.

“Dengan nilai investasi tersebut, tentunya tidak bisa hanya berasal dari APBN dan lembaga donor, namun juga sangat dibutuhkan partisipasi dan investasi swasta untuk memenuhi target Program SII pada tenggat tahun 2020,” kata Rida.

Lebih lanjut Rida menyatakan bahwa program SII yang telah diinisiasi sejak tahun 2011 oleh KESDM, Bappenas dan Hivos merupakan salah satu wujud keberpihakan pemerintah untuk menciptakan pemerataan pembangunan di pulau-pulau terluar, dan daerah-daerah tertinggal. Caranya melalui peningkatan akses energi yang berkelanjutan.

Sekitar 5 tahun implementasi Program SII, maka telah berhasil meningkatkan akses energi di Pulau Sumba dalam hal peningkatan rasio elektirifkasi. Selain itu terjadi juga peningkatan instalasi pembangkit, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia baik pada Pemerintah Daerah maupun masyarakat secara umum.

“Rasio elektifikasi Pulau Sumba telah meningkat signifikan dari 24,5 persen pada tahun 2010 menjadi 42,67 persen pada tahun 2016, serta Infrastruktur yang terbangun terdiri dari PLTMH, PLTS, PLTB dan juga bentuk-bentuk pengembangan energi terbarukan lainnya seperti biogas untuk penerangan dan memasak, solar water pumping untuk irigasi pertanian, smart PJU, dan tungku hemat energi” tegas Rida.

Rida pun mengungkapkan besarnya tantangan dan target yang harus dicapai pada tahun 2020 menuntut keseriusan dan kerjasama kita semua. Teknologi smart grid dapat menjadi salah solusi untuk pencapaian target rasio elektrifikasi 95 persen serta penggunaan energi terbarukan sebesar-besarnya di Pulau Sumba. (pam)

LEAVE A REPLY