Indonesia Bukan Negara yang Paling Kaya Sumber Gas

0
299
Share on Facebook
Tweet on Twitter
Sampe L. Purba, Kepala Divisi Komersialisasi Gas Bumi SKK Migas (foto: Humas SKK Migas)

Jakarta, www.geoenergi.co.id – SKK Migas hari Kamis, 16 Februari 2017 menggelar acara Sharing Knowledge Industri Hulu Migas Komersialisasi Gas Bumi. Sampe L. Purba, Kepala Divisi Komersialisasi Gas Bumi SKK Migas, dalam kesempatan ini memaparkan bahwa terdapat 3 anatomi perdagangan gas Indonesia, yakni aspek supplier (hulu), pengguna industri, dan pemanfaatan akhir.

“Pemanfaatan gas bumi Indonesia, berdasarkan data tahun 2016, 29.34% untuk LNG ekspor dan 21.68% untuk industri. Alur perdagangan gas bumi dapat dilakukan via midstream. Industri midstream ini yang akan mendistribusikan ke end user gas bumi,” jelasnya.

foto: Humas SKK Migas
foto: Humas SKK Migas

Lebih lanjut, dia menyebutkan penjualan gas bumi memiliki beberapa skema dengan menyesuaikan pada Perpres 40 tahun 2016 mengenai penetapan harga gas bumi. “Terdapat perbedaan komponen cost dalam gas pipa dan LNG, karena dalam LNG terdapat dua proses lain yaitu shipping dan regasifikasi,” kata Sampe.

Disebutkan Sampe juga, sekitar 80-90% gas ditujukan untuk urusan kelistrikan.
“PLN merupakan backbone gas domestik, sehingga kemampuan serap PLN menjadi penting. Sumber gas terdeteksi berada di bagian timur Indonesia, Sulawesi, dan Kalimantan, sedangkan permintaan berada di bagian selatan Indonesia,” papar Sampe.

Kondisi ini akan menyebabkan kemungkinan tambahan harga berkaitan dengan distribusi, sambungnya lagi. ”Potensi harga gas nantinya akan dihadapkan pada kondisi ekspor atau impor dan nantinya siapa yang akan memanfaatkan gas bumi Indonesia. Perlu disadari bahwa Indonesia bukan negara dengan sumber gas yang paling kaya,” tegas dia. (pam)

LEAVE A REPLY