Jakarta, www.geoenergi.co.id – Sesuai instruksi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, maka telah ditunjuk Kepala BPH Migas sebagai Koordinator Posko Nasional ESDM untuk Hari Raya Idul Fitri 1438 H. Posko Nasional ESDM telah mulai bertugas sejak 10 Juni 2017. Koordinasi yang digelar tiap minggu dan setiap harinya dibagi dalam 2 shift kerja. Selain itu ada petugas khusus yang bertugas selama 24 jam untuk pelaporan dan pemantauan kondisi lapangan.
“Rakor pada hari ini mengundang beberapa instansi, dimana BPH Migas sebagai koordinator posko lebaran. Ada Pertamina, PGN, juga Badan Geologi, Ditjen Migas dan Ditjen Gatrik dari Kementerian ESDM”, ujar Muhammad Ibnu Fajar, Anggota Komite BPH Migas sebagai pimpinan rapat koordinasi Posko Nasional ESDM, Senin (12/7) di Jakarta.
Ibnu melaporkan bahwa stok BBM dan LPG berada pada kondisi normal. Untuk sektor ketenagalistrikan berada pada kondisi normal dan siaga. Sedangkan untuk geologi, ada 1 gunung api berstatus Awas, dan 17 gunung api berstatus Waspada. Berikut ini rinciannya:
Status | 11 Juni 2017 |
Stok BBM | |
Premium | 20,65 hari |
Solar | 25,59 hari |
Pertalite | 2,47 hari |
Kerosene | 73,32 hari |
Pertamax | 19,47 hari |
Pertamax Turbo | 27,22 hari |
Pertamina Dex | 36,22 hari |
Stok LPG | |
LPG | 15,38 hari |
Avtur | 28,17 hari |
Ketenagalistrikan | |
Beban puncak siang | Normal dan Siaga |
Daya Mampu Pasok Nasional | 30.043 MW |
Beban puncak | 26.023 MW |
Cadangan operasi | 4.069 MW |
Geologi | |
Status Awas (Level IV) | |
Gunung Sinabung | |
Ibnu melaporkan juga kesiapan PT Pertamina (persero) yakni dengan menjaga keamanan stok SPBU dengan pengajuan DO lebih awal. Pertamina menyiapkan SPBU kantong yang beroperasi H-5. Selain itu Pertamina juga menyiapkan mobil flow meter sebagai alternatif pengisian BBM, menyiapkan BBM kemasan di KiosK Pertamina untuk daerah rawan kemacetan, dan menyiapkan motor satgas BBM untuk pengiriman ke konsumen yang terjebak macet. (pam)